Paulus yang profesional.

Kisah 20:17-38
Minggu ke-2 sesudah Pentakosta

Para top eksekutif perusahaan besar berhasil mencapai segudang
prestasi di dalam bidangnya karena mereka menjalankan tugas dan
tanggung jawab dengan profesionalisme yang tinggi. Bagaimanakah
seorang dikatakan profesional? Pertama, ia mempunyai wawasan,
pengetahuan, dan pemahaman yang mendalam dan luas dalam bidang
yang ditekuni. Kedua, ia dapat menterjemahkan pengetahuan yang
dimiliki ke dalam ketrampilan yang berguna untuk berkarya.
Ketiga, ia mempunyai integritas yang tinggi yang diakui oleh
kolega (teman sejawat) dan masyarakat dimana ia berkarya.


Bila dibandingkan dengan para top eksekutif, Paulus tidak kalah.
Sebagai pelayan Tuhan, ia mempunyai profesionalisme yang tinggi
sesuai standar masa kini. Ceramah Paulus di depan para penatua
Efesus secara tidak langsung mengungkapkan bahwa Paulus adalah
seorang profesional sejati. Ia mempunyai integritas yang tinggi,
dibuktikan dengan hidupnya yang transparan di hadapan jemaatnya
(18b, 34). Integritas ini meliputi setia terhadap tujuan
hidupnya yaitu melayani Tuhan, tetap setia dan taat mengemban
misi dan tanggung jawabnya walaupun situasi dan kondisi tidak
mendukung (19-220, 23-24), tuntas dalam menjalankan tugasnya
(26), kesungguhannya (31), bersih dan jujur dalam soal keuangan
(34). Siapa yang meragukan bahwa Paulus mempunyai pengetahuan
dan pemahaman yang mendalam tentang Injil dan doktrin-doktrin
Kristen.


Tidak hanya itu, ia juga mempunyai wawasan yang luas sehingga ia tahu
apa yang akan dihadapi oleh jemaat Efesus dan ia pun tahu Siapa
yang dapat mendukung dan menopang mereka (31-32). Di dalam setiap
pelayanan yang ia lakukan, Paulus tidak pernah menggunakan hanya
satu metode pendekatan dan pengajaran. Ia memberitakan dan
mengajar baik dalam kelompok besar maupun kelompok kecil (20),
bersaksi (21), menasehati (28), memperingati (31), membimbing,
dan memimpin kepada sumber kasih karunia yaitu Allah. Tiga Faktor
inilah yang selalu mewarnai setiap gerak dan langkah
pelayanannya. Karena itulah Paulus pun mempunyai 'segudang
prestasi'.


Renungkan:
Bagaimana jika setiap pelayan Tuhan baik mereka yang melayani
penuh waktu maupun yang melayani sebagai majelis, aktivis gereja
dan kampus, tidak memilih tiga faktor ini?

Scripture Union Indonesia © 2017.