Pertumbuhan berawal dari adanya kehidupan.

Kisah 19:1-12
Minggu Pentakosta

Mengapa hanya dari sebuah biji dapat bertumbuh menjadi sebuah
pohon yang besar? Mengapa sebuah sel hasil pertemuan antara
sperma dan sel telur dapat bertumbuh dan berkembang hingga
menjadi seorang manusia? Jawabannya hanya satu yaitu adanya
kehidupan di dalam biji dan sebuah sel tadi. Namun kehidupan saja
tidaklah cukup, diperlukan proses pemberian nutrisi, baik secara
alamiah atau yang diusahakan manusia.


Prinsip inilah yang kita lihat dalam pola pelayanan Paulus.
Gereja bertumbuh, berkembang, dan berbuat jika dimulai dari
kehidupan. Karena itu ketika di Efesus, Paulus mempertanyakan
jati diri para murid (2-4). Paulus tidak puas jika hanya melihat
'penampilan seorang Kristen' seperti pergi beribadah tiap Minggu,
memuji Tuhan, dan bahkan mempelajari Alkitab sekalipun. Sebelum
memulai pengajaran yang lebih intensif dan mendalam bagi
pembangunan sebuah jemaat, para murid harus sudah mempunyai
kehidupan baru di dalam Kristus yaitu pertobatan sejati.


Dua pertanyaan Paulus itu memaksa para murid untuk melihat diri
mereka sendiri dengan sebuah cermin Ilahi. Karena bagi Paulus
pertobatan, iman kepada Yesus, baptisan air, dan penerimaan Roh
Kudus merupakan satu paket peristiwa wajar dan umum bagi setiap
Kristen. Sebelumnya mereka dibaptis oleh baptisan Yohanes yaitu
baptisan pertobatan terhadap dosa yang berpengharapan kepada
karya penebusan Kristus. Pembangun-an jemaat harus dimulai dari
pertobatan yang memberikan benih kehidupan baru (5). Fenomena
yang terjadi (6) seperti yang terjadi di Samaria, merupakan
konfirmasi Allah secara demonstratif dan publik, bahwa mereka
menjadi bagian dari tubuh Kristus oleh karya Roh Kudus.


Pertobatan yang menandai, mulai adanya benih kehidupan harus diikuti
dengan memberi nutrisi yaitu pembinaan yang intensif dan mendalam
agar jemaat dapat bertumbuh, berkembang, dan berbuah - terjadi
penginjilan di seluruh propinsi Asia (8-10). Proses ini
diperkokoh oleh Allah yang mendemonstrasikan kuasa-Nya.
Pernyataan kuasa Allah yang luar biasa ini memang diperlukan
karena kota Efesus terkenal dengan segala ilmu sihir, magis, dan
segala jenis ilmu tenung yang jahat.


Renungkan:
Bagaimanakah pertumbuhan gereja Anda? Adakah proses ini
dengan setia dilalui oleh gereja Anda? Bagaimana Anda melihat
peran mukjizat di dalam pertumbuhan dan perkembangan gereja?

Scripture Union Indonesia © 2017.