Teman rohani.

2Raja-raja 11:21-12:21
Minggu Paskah 6

Seorang perempuan kristen baru-baru ini menceritakan bahwa
ia baru saja melewati masa krisis kejiwaan. Namun ia mengalami
frustasi karena tidak seorang kristen pun yang kepadanya ia dapat
berpaling. Dia berasal dari keluarga yang baik namun mereka tidak
siap untuk menolongnya. Dia pun rajin mengikuti ibadah Minggu
walaupun khotbah-khotbah Minggu tidak cukup membantu dia di
dalam persoalan pribadinya. Dia sudah mencoba untuk menemui
pendeta dan hamba Tuhan yang lain, namun nampaknya mereka tidak
mempunyai cukup waktu untuknya. Kemana ia harus pergi? Dia butuh
teman rohani agar ia dapat melewati krisis dengan tetap
mempertahankan imannya.


Itulah juga yang dialami oleh Yoas.
Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa ia melakukan apa yang benar
di hadapan Tuhan seumur hidupnya selama imam Yoyada mengajar
dia. Apa yang dilakukan oleh Yoas sangat bertentangan dengan
Ahazia orang tuanya. Walaupun tidak menjauhkan bukit-bukit
pengorbanan, Yoas tidak menyembah Baal. Karena pengaruh Yoyada,
Yoas berinisiatif untuk memperbaiki Bait Allah. Bahkan ketika
para imam belum memperbaikinya, Yoas sendirilah melalui panitera
raja yang memimpin pengumpulan dana dan membayarkan kepada para
pekerja. Namun apa yang terjadi setelah Yoyada meninggal? Di
dalam 2Taw. 24:15-21 diungkapkan bahwa setelah kematian Yoyada,
Yoas mendapatkan pengaruh dari para pemimpin Yehuda dan
meninggalkan Allah untuk berpaling kepada berhala. Bahkan ketika
anak Yoyada berusaha mengingatkan Yoas, ia malah dibunuhnya.


Karena dosa-dosa itulah maka Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka
Allah. Salah satunya adalah majunya Hazael raja Aram menyerang
dan merebut Gat. Serangan ini berlanjut hingga mengarah ke
Yerusalem. Dalam keadaan demikian, Yoas mengalami krisis baik
kejiwaan maupun rohani. Ia tidak lagi mempunyai teman rohani
seperti Yoyada selain para pemimpin Yehuda yang justru
menyesatkan. Ia menggunakan persembahan yang dikhususkan buat
Allah sebagai persembahan kepada Hazael. Seharusnya ia berpaling
kepada Allah dan bukannya merampok Allah untuk meminta
pertolongan manusia.


Renungkan:
Kita pun membutuhkan sahabat-sahabat rohani, agar kita dapat
mempertahankan komitmen kita kepada-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.