Keajaiban dan misteri anugerah Ilahi.

Ibrani 9:15-28
Minggu Paskah 2

Yesus Kristus adalah satu-satunya Pengantara dari suatu
perjanjian baru. Sebab hanya darah dan kematian-Nya yang telah
berhasil mengerjakan apa yang tidak mampu dikerjakan oleh para
imam dan korban persembahan di dalam perjanjian lama (14).
Walaupun bukan suatu hal baru bagi Allah, bagi manusia
merupakan perjanjian baru. Dalam sejarah manusia, perjanjian
baru menggantikan dan melebihi perjanjian lama yang diberikan
melalui perantaraan Musa. Transisi dari Musa kepada Yesus
menandai transisi dari prinsip usaha manusia ke prinsip anugerah.


Ada 2 berkat yang diberikan oleh perjanjian baru.
Pertama, membebaskan manusia dari penghukuman akibat pelanggaran
hukum Allah. Ini tidak dapat dilakukan secara sempurna oleh
persembahan korban hewan. Dengan demikian, perjanjian yang baru
memberikan penawar racun ampuh bagi dosa manusia. Keampuhan
berkat ini juga mengatasi dimensi waktu. Sebab mereka yang hidup
sebelum Yesus namun percaya kepada janji Allah, akan menerima
berkat yang sama. Kedua, perjanjian ini memberikan bagian yang
kekal yang dijanjikan yaitu tanah surgawi. Ini diperuntukkan
khusus kepada orang-orang yang sudah dipanggil. Melalui
perjanjian ini, tujuan Illahi atas seluruh ciptaan dibawa kepada
penggenapannya secara sempurna (lih. Why. 7:9). Apa yang
membuat pengorbanan Kristus demikian sempurna dan ajaib?
Bukankah perjanjian baru juga mempersembahkan korban tebusan dan
penghapusan dosa bagi banyak orang (17-22)? Inilah keajaiban dan
misteri anugerah Ilahi. Anak Allah yang seharusnya tidak
mengalami kematian, harus mengalami kematian. Sebagai korban bagi
sesama-Nya, bangkit, dan menyatukan manusia dengan diri-Nya
sendiri, agar mereka dapat menikmati berkat yang kekal. Karena
itu pula Ia hanya perlu menghadap Allah dan mempersembahkan
diri-Nya satu kali. Ini juga bersesuaian dengan 'nasib' akhir
manusia yaitu diadili oleh Hakim Agung setelah kematiannya.
Setelah itu Ia akan datang kedua kalinya untuk menjemput umat-Nya
dan membawanya kepada keselamatan kekal (28).


Renungkan:
Tidak ada yang dapat dilakukan manusia untuk membalas
anugerah-Nya ajaib dan penuh misteri. Namun hal terkecil yang
bisa kita lakukan adalah membuka 'misteri' kehidupan kita di
hadapan-Nya dan menjalani hidup yang sesuai dengan keajaiban
anugerah-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.