Kesalahan yang fatal seorang manusia. Bahaya cinta uang

Lukas 16:19-31
Minggu Sengsara 5

tergambar dalam cerita Yesus tentang seorang kaya yang
berpakaian mewah dan tiap hari mengadakan pesta pora dalam
kemewahan. Seringkali kita berpendapat bahwa karena ia tidak
mendermakan uangnya dan tidak mempunyai belas kasihan kepada
orang miskin, maka ia tidak dapat diselamatkan. Jawaban ini akan
membawa kita pada pemahaman yang salah, yakni bahwa keselamatan
manusia dapat diperoleh dengan upayanya sendiri, padahal
keselamatan adalah karena iman.


Orang kaya tersebut tidak pernah sungguh-sungguh percaya
seperti pengakuannya. Dia bukan seorang ateis, juga bukan
seorang Saduki yang tidak percaya pada kehidupan sesudah
kematian. Kesalahan utamanya ialah bahwa ia tidak pernah serius
terhadap berita firman Tuhan. Bukankah Hukum Taurat mengajarkan
kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, tetapi
mengapa ia tidak pernah menunjukkan belaskasihannya kepada
Lazarus. Ia pun berkata kepada Abraham bahwa saudara-saudaranya
tidak mungkin menanggapi secara serius firman Tuhan jika tidak
ada orang yang datang dari dunia orang mati. Abraham atau
di sini berarti Allah, menolak permintaan orang kaya bukan
karena Ia melihat bahwa kedatangan orang mati tidak akan
membantu. Mereka tidak perlu diyakinkan bahwa kehidupan setelah
kematian itu ada atau penghakiman setelah kematian atau neraka
itu ada. Namun mereka perlu diyakinkan bahwa pengabaian dan
pemberontakan terhadap firman-Nya adalah suatu hal yang serius.
Dan ini berhubungan dengan masalah moralitas manusia dan
karakter moralitas Allah.


Renungkan: Jika kita meremehkan peringatan Alkitab tentang
dosa kita di hadapan-Nya, maka betapapun banyaknya penglihatan
tentang dunia orang mati yang kita terima, tidak pernah akan
meyakinkan kita secara pribadi bahwa kita berada dalam bahaya,
jika kita tidak bertobat.


Bacaan untuk Minggu Sengsara 5:
Yehezkiel 37:11-14
Roma 8:6-11
Yohanes 11:1-4,17, 34-44
Mazmur 116:1-9


Lagu: Kidung Jemaat 358

Scripture Union Indonesia © 2017.