Tetap Suci

Filipi 1:1-11
Minggu ke-8 sesudah Pentakosta


Suci artinya bersih dan bebas dari dosa. Orang yang percaya kepada Yesus akan disucikan, yakni dibebaskan dari kuasa dosa. Kesucian tersebut adalah buah dari pengurbanan dan kebangkitan Yesus yang mengalahkan maut.

Melalui bacaan ini Paulus menyatakan bahwa penyucian orang percaya bukan sekadar perubahan status, yaitu dari orang berdosa menjadi orang suci. Lebih dari itu, dalam panggilan tersebut tersemat tanggung jawab. Kita dituntut untuk menjaga kesucian hidup di dunia ini agar diperkenan Tuhan sampai kedatangan-Nya kembali. Secara spesifik, kewajiban menjaga kesucian itu terlihat dari kualitas kasih yang berdasarkan relasi dan pengenalan akan Tuhan.

Sering orang menganggap kasih itu adalah membiarkan semua orang menuruti kemauannya. Ada salah pengertian yang terjadi bahwa mengasihi berarti tidak berani menegur kesalahan. Kasih bukan cuma perasaan, melainkan juga tindakan yang sesuai dengan firman Tuhan. Paulus mengatakan bahwa kasih dengan pengertian yang benar membuat orang dapat memilih antara kebaikan atau sebaliknya.

Dalam memilih yang baik, tentu saja kita harus mengacu pada kebenaran Allah. Artinya, kita membutuhkan pertolongan dan anugerah Tuhan. Agar tidak salah memilih, kita perlu menjaga relasi yang erat dengan Tuhan. Keintiman dengan-Nya akan meningkatkan kepekaan kita dalam mengenali suara-Nya sehingga pilihan kita pun sesuai dengan kehendak-Nya.

Dunia ini menawarkan banyak pilihan sehingga setiap hari kita harus memilih. Pilihan yang ada pun begitu menggiurkan dan dapat mencoreng kesucian kita. Salomo mengatakan ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut (Ams. 14:12).

Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam membuat pilihan. Mari selaraskan pilihan kita pada Yesus yang adalah jalan dan kebenaran dan hidup (Yoh. 14: 6). Dengan pilihan yang benar dan kasih yang melimpah, mari kita jalani hidup ini dalam kesucian. Kita terus menjalani hidup suci penuh kasih. [DSY]
Scripture Union Indonesia © 2017.