Sikap terhadap Pemerintah

Pengkhotbah 8:2-8
Minggu ke-4 sesudah Pentakosta


Salah satu ciri orang berhikmat adalah tidak tergesa-gesa dalam bertindak, termasuk dalam menyatakan perkataan di hadapan Allah (5:1). Ia pun tidak terburu-buru untuk marah dalam hati (7:9). Demikian pula, masih menurut Kitab Pengkhotbah, orang yang tidak tergesa-gesa meninggalkan raja disebutnya sebagai orang yang berhikmat (3).

Sikap pertama yang harus ditunjukkan orang berhikmat adalah mematuhi perintah raja. Alasannya, raja bisa melakukan apa saja yang dikehendakinya dan perkataannya berkuasa. Dampaknya, orang yang patuh akan terhindar dari perkara yang mencelakakan (2-5a).

Sikap kedua adalah mengoreksi raja pada waktu dan dengan cara yang tepat. Sebab, walau raja berkuasa melakukan apa pun, tetap saja ia tidak mengetahui masa depan. Oleh karena itulah, ia butuh diingatkan bahwa ada pengadilan Allah dari setiap tindakannya. Artinya, raja memiliki banyak keterbatasan sebagai manusia. Sehingga, ia membutuhkan pertolongan (8).

Perjanjian Baru juga mengajarkan hal yang sama kepada orang Kristen. "Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, " tulis Paulus (Rm. 13:1). Sebab, pemerintah berasal dari Allah, ditetapkan oleh Allah, dan hamba Allah untuk kebaikan masyarakat. Allah juga akan menggunakan pemerintah untuk membalaskan murka-Nya atas mereka yang jahat.

Oleh karena itulah, kita perlu tunduk kepada pemerintah, selama ia mendatangkan kebaikan bagi masyarakat. Kita perlu mendoakan pemerintah agar menciptakan kebaikan di tengah masyarakat. Sebaik apa pun pemerintahan bekerja saat ini, mereka tetap butuh hikmat Allah dalam menjalankan tugasnya. Di sisi lain, kita perlu mengoreksi pemerintah dengan cara dan waktu yang tepat. Seburuk apa pun pemerintahan bekerja saat ini, mereka tetap membutuhkan masukan yang disampaikan dengan bijaksana.

Kedua sikap itulah yang mesti kita (orang-orang berhikmat) tunjukkan. Mari kita berdoa agar Tuhan memberkati pemerintah kita dalam hikmat-Nya. Kita perlu mendoakan kerukunan, kebahagiaan, dan kedamaian bagi pemerintah dan rakyat. [JPH]
Scripture Union Indonesia © 2017.