Pengakuan Dosa

Daniel 9:1-14
Minggu Adven ke-2
Syarat utama untuk mendapatkan pengampunan adalah mengakui dosa. Pengakuan itu dilakukan dengan kesadaran dan kerelaan hati, dan bukan sekadar formalitas sehari-hari sebagai suatu kebiasaan belaka.
Setelah membaca dan memerhatikan dengan saksama semua kumpulan Kitab Nabi Yeremia (2), Daniel mengarahkan mukanya kepada Tuhan untuk berdoa dan bermohon. Ia menyadari betapa besarnya kesalahan yang diperbuat oleh bangsa Israel kepada Allah. Itu sebabnya ia berpuasa dengan mengenakan kain ungu dan mengaku dosanya (3). Selain itu, Daniel juga mewakili bangsanya meminta pengampunan di hadapan Allah. Ia percaya Allah yang Mahabesar dan dahsyat adalah Allah yang memegang perjanjian terhadap mereka yang mengasihi dan berpegang pada perintah-Nya (4).
Dalam doa pengakuan dosa, ada kata tunggal dan jamak yang dipakai Daniel ketika ia menaikkan doa di hadapan Allah. Kata ganti yang digunakannya bukan hanya aku, tetapi juga kami (5). Karena itu, pengakuan dosanya bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk bangsanya. Hal ini terlihat dari istilah yang dipakai Daniel, seperti: raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami, bapa-bapa kami, dan segenap rakyat kami (6).
Daniel sadar bahwa sebagai bagian sebuah bangsa, ia turut andil dalam tindakan keberdosaan. Dosa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi adalah mengabaikan perkataan para nabi yang telah memberikan nasihat atas nama Tuhan (5). Mereka juga melakukan pemberontakan kepada Tuhan (9). Karena itu, Daniel merasa malu dan prihatin atas kebebalan orang Israel (10-11). Adalah hal yang wajar apabila Tuhan menghukum mereka di tanah pembuangan sebagai bentuk keadilan-Nya (12-14).
Mengaku dosa merupakan tindakan yang benar di mata Allah, kalau hal itu dilakukan dengan kesadaran akal budi dan batiniah. Karena itulah Allah akan memberikan pengampunan. Maukah kita mengaku dosa dan berbalik kepada Allah dengan hidup kudus???[WSP]
Wisnu Sapto Nugroho
Scripture Union Indonesia © 2017.