Tetap Berusaha Tenang

Ester 5:1-8
Minggu ke-17 sesudah Pentakosta
Saat berada dalam kondisi yang menegangkan, seseorang harus berusaha tetap tenang. Sebab ketenangan mungkin saja dapat meminimalisir ketegangan. Orang yang terlatih untuk tenang dalam kondisi apa pun lebih mudah tidak terpengaruh oleh situasi yang terjadi. Mereka sadar bahwa ketegangan hanya menimbulkan ketakutan dan kepanikan yang berujung pada kekacauan. Karena itu dalam situasi yang menegangkan dibutuhkan orang-orang yang bisa mengambil keputusan positif. Ester merupakan orang yang memiliki ketenangan karena ia dapat meminimalisir rasa takut dalam dirinya. Melihat kondisi bangsanya di ambang kebinasaan, ia menyusun strategi untuk menghancurkan kejahatan Haman. Pertama, ia harus mendapatkan kasih dan restu dari raja untuk bisa menjebak Haman masuk dalam perangkapnya (1-3). Kedua, dengan sengaja ia mengundang raja dan Haman untuk menghadiri jamuan makan malam di kediamannya (4-5). Strategi ini dipakai Ester untuk menyenangkan hati raja. Mungkin saja ia belajar dari kesalahan Wasti. Sebab sedikit kesalahan dapat berakibat fatal. Jika hati raja senang, maka Ester lebih mudah memasukkan sugestinya kepada raja. Kalau raja murka, bisa saja kesempatan itu dipakai Haman untuk menghancurkan posisi Ester sebagai ratu. Namun, Ester terlihat sangat hati-hati, tenang, dan penuh perhitungan yang matang. Hal ini terlihat ketika Ester tidak langsung menyampaikan maksudnya, tetapi meminta kepada Raja untuk berkenan menerima jamuan yang berikutnya (6-8). Selain itu, tujuan jamuan itu adalah untuk membuat Haman lupa diri dan terbuai oleh kesombongannya (9a). Ketenangan yang diperlihatkan oleh Ester patut diacungi jempol dan dapat dijadikan teladan. Tanpa ketenangan seperti itu mustahil semua pihak dapat menyampaikan idenya dengan baik. Selain perasaan tenang, dibutuhkan juga kemurnian hati. Dengan kolaborasi dua sikap ini, maka bangunan dialog dapat terjaga dengan baik dan memberikan hasil yang positif dan konstruktif.
Tri R. Wahono
Scripture Union Indonesia © 2017.