Dipimpin Roh Kudus

Yohanes 16:12-15
Hari Pentakosta
Pada Hari Pentakosta para murid menjadi begitu percaya diri. Tak seorang pun merasa minder. Mereka menjadi saksi mengenai perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah dengan penuh percaya diri menggunakan bahasa-bahasa lain (Kis. 2:11). Mereka tidak takut lagi akan kemungkinan-kemungkinan terburuk, misalnya: masuk penjara. Ketika ada yang mengejek, ???Ah, orang-orang itu hanya mabuk saja!??? (Kis. 2:13), Petrus tidak tergoda untuk marah, mengangkat pedang, dan membunuh mereka. Ia juga tidak merasa rendah diri. Dengan penuh percaya diri Petrus berkhotbah. Jelas ini perubahan radikal. Sebelumnya, Petrus adalah pribadi yang cepat naik darah sekaligus pengecut. Pada Hari Pentakosta Roh Kudus menolong Petrus untuk tidak terikat pada perasaan marah dan takut. Dia menjadi manusia merdeka. Khotbahnya pun sangat terstruktur dan mudah dipahami. Roh Kudus memampukan Petrus mengomunikasikan apa yang tengah terjadi dalam diri para murid kepada orang banyak. Itulah bukti karya Roh Kudus. Apa yang dialami Petrus dan para murid lainnya merupakan penggenapan janji Yesus mengenai Roh Kebenaran (Yoh. 16:13). Yesus menyatakan bahwa Roh Kebenaran akan memimpin para murid ke dalam seluruh kebenaran. Nah pada Hari Pentakosta, Roh Kudus memimpin Petrus untuk mengaitkan peristiwa yang terjadi dalam diri para murid dengan nubuat dalam Kitab Yoel. Dan di seluruh Perjanjian Baru, hanya di sinilah Kitab Yoel dikutip. Sesungguhnya membiarkan diri dipimpin Roh Kudus merupakan tindakan logis karena Dia adalah Roh Kebenaran. Dalam hidup ada banyak kebenaran, tetapi Roh Kudus akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran. Artinya, orang-orang yang menyerahkan dirinya dipimpin Roh Kudus memang tidak mungkin salah. Bukankah ini pula yang sering kali menjadi persoalan dalam hidup manusia. Kita sering kali sulit mengambil keputusan karena takut salah. Oleh karena itu, inilah jalan terlogis, biarlah diri kita dipimpin oleh Roh Kudus. ??
Yoel M. Indrasmoro
Scripture Union Indonesia © 2017.