Buatlah Wajah-Mu Bersinar

Mazmur 80
Minggu ke-21 sesudah Pentakosta
Pernahkah Anda menitikkan air mata penyesalan saat mengalami kondisi hidup yang tepuruk akibat berbagai kesalahan yang Anda lakukan? Pada saat seperti itu, ada kalanya sulit bagi seseorang dapat melihat secercah harapan bersinar di balik kegelapan.
Pengkhianatan bangsa Israel terhadap Tuhan menyebabkan mereka ditimpa murka-Nya. Beratnya penderitaan yang dialami membuat umat-Nya berkeluh kesah kepada Tuhan. Hal ini tampak dari kata ???berapa lama lagi???. Kalimat tersebut memperlihatkan ketidaksabaran mereka karena murka Allah tidak kunjung surut, walau mereka telah mengakui kesalahan dan berdoa memohon pengampunan-Nya (5). Makanan sehari-hari mereka adalah penderitaan, ratapan, dan olok-olokan para musuh Israel (6-7).
Dalam masa kesengsaraan, pemazmur mengontraskan karya keselamatan dan pemeliharaan Allah di masa lampau dengan keterpurukan mereka di masa kini. Pada zaman Daud dan Salomo, Allah membuat nama Israel termasyhur dan berjaya (9-12; bdk. 2Sam. 8; 1Raj. 4:21-25; 5:1,4). Saat ini, bangsa Israel hidup dalam penderitaan karena Allah ???membuang??? umat-Nya (13-14). Di tengah situasi yang memilukan, pemazmur mengajak bangsanya kembali berharap kepada Allah dan mengungkapkan janji setia di hadapan-Nya (19).
Walau murka Allah belum reda, pemazmur mengingatkan bangsanya jangan berputus asa berharap kepada-Nya. Sebab, Allah Israel bukan hanya berkuasa atas alam semesta (5,8,15,20), tetapi juga Allah yang pengasih dan penyayang (bdk. Mzm 33:18, 100:5, 103:8). Dengan terus-menerus merendahkan diri di hadapan-Nya, pemazmur berharap ekspresi kemarahan Allah berubah menjadi sukacita (4,8,20). Keceriaan wajah Allah menandakan hari penyelamatan Israel segera tiba.
Ratapan pemazmur merupakan wujud penyesalan, pertobatan, dan pengharapan kepada Allah. Dalam kesedihannya, pemazmur sujud di hadapan Allah mengikrarkan tekad untuk memuliakan nama-Nya yang kudus. Sudahkah Anda menghidupi pertobatan dalam mazmur ini???
SH
Scripture Union Indonesia © 2017.