Awalnya, Akhirnya Tidak Baik

2 Raja-Raja 11:21-12:21

Banyak orang bisa mengawali segala sesuatu dengan baik, dalam hal pekerjaan, pelayanan, pernikahan, persahabatan, dan lain-lain. Namun awal yang baik tidak menjamin akhirnya baik juga. Seperti itulah juga kehidupan Yoas, sang raja muda. Ia menjadi raja sejak usia tujuh tahun (2Raj. 11:21). Ia diasuh oleh putri Yoseba (bibinya) dan Imam Yoyada (pamannya). Firman Tuhan mencatat: "Yoas melakukan apa yang benar di mata Tuhan seumur hidupnya, selama imam Yoyada mengajar dia" (2). Ia juga melakukan reformasi dan renovasi terkait dengan rumah Tuhan (4-16). Namun Yoas tidak menjauhkan bukit penyembahan berhala (3), sehingga Yehuda kembali terjerumus ke dalam penyembahan berhala (2Taw. 24:18).


Ketika Tuhan mengutus para nabi untuk menegurnya, ia dan para pemimpin Yehuda tidak mau mendengarkan (2Taw. 24:19). Yoas bahkan membunuh Zakharia, anak Yoyada, ketika ia berusaha mengingatkan Yoas akan kesalahannya (2Taw. 24:22). Hidup Yoas berakhir dengan pemberontakan dari para pegawainya dan ia terbunuh (2Raj. 12:20). Meski ia mengawali perjalanan hidupnya sebagai raja dengan baik, namun ia mengakhirinya dengan tidak baik. Ketika ia mulai kompromi terhadap dosa penyembahan berhala, jalan hidupnya mulai bergeser dari jalan Tuhan. Hatinya tidak lagi berpaut kepada Tuhan yang telah menyelamatkannya. Ia merenovasi rumah Tuhan, tetapi ia tidak merenovasi hati dan hidupnya.


Belajar dari kehidupan Yoas, mari kita belajar untuk tidak kompromi terhadap dosa. Sekali kita mulai kompromi terhadap dosa, tanpa disadari kita akan berjalan terlalu jauh dari jalan Tuhan. Mari senantiasa merenovasi hidup kita, agar tetap terpaut kepada Allah sehingga kita tidak tersesat. Dengan demikian, kiranya hidup kristiani yang kita awali dengan baik, akan berakhir dengan baik pula. [MF]

Scripture Union Indonesia © 2017.