Percaya Yesus, berarti siap pikul salib

Lukas 9:37-45

Semua orang mendambakan pengalaman sensasi surgawi seperti yang dialami ketiga murid terdekat Yesus. Pengalaman itu paling sedikit membuat percaya diri naik, bahwa Tuhan mereka ialah Mesias sejati. Semangat dan ketekunan pelayanan seharusnya meningkat oleh karena momen sesaat seperti itu.


Pengalaman sensasi surgawi itu tidak dialami oleh para murid lainnya. Mereka justru menghadapi kenyataan pahit kegagalan menjadi berkat buat orang-orang yang sudah menaruh percaya kepada Yesus. Mengapa para murid gagal, padahal pasti sudah berupaya menirukan apa yang Guru mereka telah ajarkan dan teladankan? Teguran Yesus jelas ditujukan kepada mereka yang kurang sungguh-sungguh percaya dan bersandar pada kuasa-Nya (41). Orang tua ini justru beriman kepada Yesus, dan Yesus bertindak seturut iman mereka dengan menyembuhkan anak itu.


Yang menarik dari kisah ini ialah, saat orang banyak merasa takjub akan kebesaran Allah yang didemonstrasikan Yesus, Yesus sekali lagi memberitahu para murid-Nya akan penolakan dan penderitaan yang akan Ia alami di depan (44). Demonstrasi kuasa Ilahi yang Yesus perbuat tidak serta membuat orang yang menyaksikannya percaya. Kelak, orang-orang seperti itulah yang akan menyerahkan Dia untuk disalib. Yesus mengingatkan para murid agar jangan terjebak dengan demonstrasi kuasa iman yang pasti mereka bisa alami kalau mereka sungguh-sungguh percaya kepada-Nya. Tugas mereka jauh lebih besar daripada menyatakan kuasa kesembuhan ilahi. Tugas mereka ialah mewartakan karya keselamatan yang dilakukan Kristus lewat kematian dan kebangkitan-Nya (bdk. 1Kor. 15:1-4).


Sebagai murid, kita juga harus menyadari bahwa taat dan percaya kepada Yesus bukan hanya berarti akan mengalami kuasa-Nya yang sanggup membuat mukjizat yang memberkati sesama. Akan tetapi juga berarti sedia taat kepada Tuhan yang sudah menderita di salib, dan siap pula untuk ikut menderita bersama dan demi Dia. Siapkah Anda?

Scripture Union Indonesia © 2017.