Tunas adil

Yeremia 23:1-8

Dalam perjanjian Tuhan dengan Daud ditegaskan bahwa fungsi raja ialah gembala. Daud merupakan gambaran raja yang berjiwa gembala, yang memberi perhatian kepada rakyatnya dengan baik. Meski Daud pernah gagal karena menyalahgunakan otoritasnya untuk merampas istri Uria dan membinasakan sang suami (2Sam. 11).


Nubuat Yeremia ini mengakhiri rangkaian nubuat mengenai raja-raja Yehuda. Nubuat ini menegur raja-raja keturunan Daud sebagai gembala-gembala jahat, yang menceraiberaikan kawanan domba, umat-Nya. Sebab itu, mereka harus menerima hukuman. Nubuat ini kemudian beralih pada pemulihan umat Tuhan yang telah tercerai berai oleh ulah raja-raja tersebut.


Pertama, Tuhan sendiri akan turun tangan mengumpulkan kembali kawanan domba yang tercerai berai dan mengirimkan gembala-gembala baru. Kalau dikatakan bahwa gembala-gembala baru ini ialah raja-raja kemudian setelah masa pembuangan selesai, tentu tidak tepat. Karena setelah masa pembuangan, tidak ada lagi raja keturunan Daud secara harfiah. Mungkin bisa kita katakan para pemimpin yang melayani pada pascapembuangan, baik itu keturunan Daud, seperti Zerubabel, maupun yang lainnya, seperti Nehemia, Ezra, dan juga para nabi pascapembuangan. Kedua, dari keturunan Daud akan muncul Tunas adil yang memerintah dengan bijaksana sehingga Yehuda akan dipulihkan. Dari perspektif Perjanjian Baru, ini jelas menunjuk kepada Tuhan Yesus, Sang Mesias keturunan Daud. Ketiga, pemulihan Yehuda melampaui hanya kembali dari pembuangan Babel karena menyangkut pula suku-suku Israel yang diceraiberaikan sebelumnya oleh Asyur. Pembebasan dari Babel sering disebut sebagai kisah keluaran yang kedua. Nubuat ini memastikan pemulihan yang lebih dahsyat dari keluaran yang pertama (keluar dari Mesir) maupun keluaran yang kedua (dari Babel). Kedua nubuat terakhir ini terjadi melampaui sejarah Perjanjian Lama karena digenapi oleh Tuhan Yesus.


Mari bersyukur untuk Tunas adil, Tuhan Yesus, yang memerintah umat-Nya dengan keadilan dan kebenaran.

Scripture Union Indonesia © 2017.