Berbaliklah!

Yeremia 7:16-20

Hukuman Allah bagi umat tampaknya sudah final. Hukuman itu begitu berat seolah tak terampunkan karena dosa-dosa umat pun sangat banyak. Sampai-sampai Tuhan memerintahkan sang nabi untuk tidak buang-buang waktu berdoa agar Tuhan mengasihani umat-Nya (16). Akan percuma saja Yeremia berdoa bagi umat, karena Tuhan tidak akan melunak dan mengasihani mereka (bdk. Yer. 11:14; 14:11). Satu-satunya yang dapat menghindarkan mereka dari serbuan musuh, kehancuran kota, dan pembuangan adalah pertobatan mereka sendiri (bdk. ayat 3, 5-7).


Mengapa Allah sampai sedemikian murka? Sebab umat di seluruh negeri telah menjauh dari Allah (17). Lebih dari itu, seluruh anggota keluarga dalam rumah tangga umat, yaitu anak-anak, bapak-bapak, dan para perempuan ikut terlibat dalam penyembahan kepada ratu surga (18). Ini mungkin nama salah satu dewi yang disembah oleh bangsa di sekitar mereka (bdk. Yer. 44:17). Penyembahan kepada ratu surga memang menyertakan penganan-penganan yang dibuat dalam bentuk bulan atau serupa dengan patung sang ratu surga (bdk. Yer. 44:19). Selain itu, umat juga mempersembahkan korban curahan.


Sesungguhnya apa yang umat lakukan merupakan penolakan terhadap kedaulatan Allah dan dengan demikian memancing kemarahan Allah. Namun di sisi lain, umat sebenarnya sedang mempermalukan diri mereka sendiri (19). Ketidaktaatan akan berbalik kepada diri mereka dan mereka akan menderita sebagai akibat dosa mereka. Itulah sebabnya, Allah akan mencurahkan murka-Nya ke seluruh tanah Yehuda (20). Hukuman Allah akan berdampak pada segala sesuatu yang ada di tanah itu: manusia, hewan, tumbuhan dan segala hasil panen. Tak ada sesuatu apa pun yang dapat melepaskan mereka dari api murka Allah, kecuali pertobatan sejati (3, 5-7).


Karena itu jangan sampai murka Allah meluap atas kita karena dosa-dosa yang kita lakukan. Maka jangan keraskan hati ketika Tuhan menegur kita. Bertobatlah dengan berbalik dari jalan-jalan yang kita tempuh dalam keberdosaan kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.