Strategi dalam kedaulatan Tuhan

2 Samuel 15:13-37

Iman kepada Tuhan bukan berarti kita tidak perlu berstrategi dalam berencana. Teks kita hari ini menunjukkan dengan indah betapa Daud memakai strategi yang cerdik dalam menghadapi pemberontakan Absalom. Namun, Daud tetap percaya, mengandalkan, dan tunduk pada kedaulatan Tuhan dalam menentukan apakah dia dapat kembali menjadi raja di Yerusalem atau tidak.


Absalom dengan sangat cerdik sudah merebut hati orang Israel dan berhasil menguasai Yerusalem. Mau tidak mau, Daud harus melarikan diri. Apa yang dilakukan Daud itu baik karena dalam kudeta seperti ini, dia tidak lagi tahu siapa yang setia kepadanya. Dengan melarikan diri, Daud bisa mengetahui siapa saja yang sebenarnya masih setia kepadanya, yaitu mereka yang bersedia menyertainya (17-18).


Imam Zadok, Abyatar, dan semua orang Lewi, juga mengikuti Daud dengan membawa Tabut Allah. Namun, Daud menyuruh mereka kembali, demikian juga dengan Tabut Allah (24-29). Di sini Daud bertindak tepat. Pada masa lampau, Tabut Allah pernah diperlakukan seolah berhala yang harus memberkati umatnya (lih. 1 Sam. 4:3). Daud tidak mau 'memaksa' Allah untuk menyertai pelariannya. Dia berserah penuh pada kedaulatan Allah (25-26).


Dengan menyuruh imam Zadok dan Abyatar kembali ke Yerusalem, Daud menaruh mata-mata di tengah-tengah kelompok pemberontak (27-28). Demikian juga, dengan meminta sahabatnya, Husai kembali ke Yerusalem, Daud telah menempatkan seorang yang cerdik untuk bisa mematahkan nasihat Ahitofel, penasihatnya yang berkhianat (34, lihat ayat 12). Husai, bersama Zadok dan Abyatar, serta anak-anak mereka, kelak berperan penting menggagalkan pemberontakan Absalom (2Sam. 17:15-16).


Tindakan Daud sesuai dengan pengajaran Yesus kepada para murid: cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati (Mat. 10:16). Menghadapi musuh, kita harus percaya penuh kepada Tuhan dan kedaulatan-Nya. Lalu dengan hikmat karunia Tuhan, kita menyusun strategi jitu untuk mematahkan segala upaya yang ingin menghancurkan iman kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.