Sengsara yang dahsyat

Ratapan 4:1-22

Yesaya pernah mengungkapkan ?keputusasaan? Allah dalam mendisiplin umat-Nya, "di mana kamu mau dipukul lagi, kamu yang bertambah murtad?...Dari telapak kaki sampai kepala tidak ada yang sehat: bengkak dan bilur dan luka baru?" (Yes. 1:5-6). Itulah gambaran umat Tuhan yang berdosa, walau telah dihukum keras, babak belur, bergeming dalam dosa-dosanya.


Mengerikan keadaan Yerusalem dalam Ratapan 4 ini. Hukuman Tuhan yang dijatuhkan paling keras, membuat gambaran megah Yerusalem berubah total. Dulu bagaikan emas, sekarang sekadar tanah (1-2). Keadaan sengsara mereka digambarkan dengan kelaparan yang melanda penduduk Yerusalem. Bahkan orang tua berlaku kejam dan sadis terhadap anak-anaknya (3-4, 10), mereka yang biasa makan makanan mewah, kini mengais sampah untuk memuaskan lapar (5). Para pemimpin yang biasa hidup enak, menjadi kurus kering menanggung derita (7-8).


Hukuman Tuhan itu begitu dahsyat mengerikan (11-12).Para nabi dan imamlah yang paling bersalah akan keadaan runyam umat-Nya (13)! Mereka mengumbar darah umat, kini mereka menjadi terbuang, tercemar seperti orang kusta, ditolak di mana pun, termasuk oleh bangsa-bangsa sekeliling (14-16). Umat mencari pertolongan dari bangsa-bangsa lain, namun sia-sia (17), sebaliknya para musuh mengejar dan mengepung mereka (18-19). Berharap kepada pemimpin pun ternyata sia-sia (20).


Namun Ratapan 4 ini ditutup dengan pengharapan, bahwa walau saat ini musuh berjaya atas mereka ? misalnya Edom ? sifatnya sementara. Para musuh akan dihukum Tuhan! Berarti umat Tuhan ada pengharapan diampuni dan dipulihkan.


Kalau kita sengsara karena murka Allah atas dosa-dosa kita, bersyukurlah. Hal itu menunjukkan Allah masih bermurah hati, memberikan kesempatan padamu untuk bertobat!

Scripture Union Indonesia © 2017.