Tuhan yang diambil orang.

Yohanes 20:1-10
Paskah 1

Tuhan yang tidak bangkit atau tuhan yang mati adalah tuhan yang
diambil orang. Itulah tuhannya Maria Magdalena. Suatu kesimpulan
yang sangat mustahil sebenarnya, sebab kubur itu disegel dan
dijaga tentara elit Romawi, dan tidak mungkin orang mencuri mayat
Yesus sedangkan kain pembungkus tubuh dan kepala jenazah Tuhan
Yesus ditinggalkan dalam keadaan tetap utuh seperti semula. Bila
Maris Magdalena berkesimpulan seperti itu, adalah wajar sebab ia
sangat mencintai Yesus karena ia mendapat terlalu banyak dari
Yesus. Tetapi ternyata kasih yang dalam kepada Yesus, tanpa
kebangkitan Yesus tidak cukup, atau kasih yang sia-sia. Kasih
tanpa kebangkitan adalah kasih yang menuntun orang kepada
kecemasan, kegelisahan, dan kepanikan. Kasih yang bisa sampai pada
kesimpulan "Tuhan kami diambil orang". Sebaliknya, kasih yang
disertai kebangkitan Kristus adalah kasih yang menghadirkan rasa
tenang, aman, sebab panjar sudah diberikan, atau asuransi sudah
digenggam dalam tangan. Apakah Tuhan kita adalah Tuhan yang
bangkit, ataukah Tuhan kita adalah Tuhan yang diambil orang?


Kubur yang kosong.
Kekuatan terdahsyat yang tak dapat dipungkiri maupun dielakkan
adalah ketika kematian ditaklukkan-Nya. Kubur yang kosong
membuktikan bahwa Sang Hidup tak dapat dikalahkan maut, sebaliknya
maut dipecundangi-Nya. Kebangkitan Kristus membuktikan kebenaran
ucapan-ucapan-Nya tentang diri-Nya dan tentang maksud kematian-Nya
yaitu memberikan nyawa-Nya untuk tebusan nyawa kita dari kuasa dosa
dan kuasa maut. Fakta kubur kosong, kebangkitan Kristus mampu
mengangkat seluruh keberadaan kita hingga hidup yang berat dan
serba tak menentu sekarang ini dapat kita jalani dan isi dengan
pertolongan kuasa kebangkitan-Nya.


Renungkan:
Tak dapat dipungkiri bahwa kita kerap menjadi seperti Maria
Magdalena dan Petrus yang merasa hidup seolah hampa, semangat
luruh menjadi letih lesu. Tetapi kemenangan Kristus merupakan
dasar untuk keselamatan kekal kita.


Doa:
Kuasailah hidup kami ya Tuhan yang bangkit, agar kami tidak
dikuasai kubur.

Scripture Union Indonesia © 2017.