Selalu terbuka bagi orang yang bertobat

Yesaya 57:14-21

Di pasal 56, Yesaya menjelaskan bahwa Allah berkenan terhadap orang-orang yang melakukan kebenaran, walaupun orang itu semula tidak termasuk dalam bilangan umat-Nya (Yes. 56:1-8). Namun ternyata umat sendiri telah berlaku jahat (Yes. 56:9-57:13). Bahkan para pemimpin juga berbuat jahat.


Tentu saja Tuhan murka atas kelobaan umat (17), yang selalu memilih jalan yang mereka anggap benar dan bukan apa yang Tuhan pandang benar. Sikap seperti itu tentu saja mengundang murka Tuhan yang kemudian berujung pada penghukuman. Tuhan juga menutup akses bagi permintaan tolong dari umat. Namun bukannya bertobat, umat memilih merespons teguran Tuhan secara negatif. Mereka malah menolak kasih karunia Tuhan dan meneruskan perbuatan-perbuatan dosa itu.


Apakah umat akan terjebak situasi itu terus menerus? Ternyata tidak. Allah akan menyingkirkan segala penghalang agar umat dapat kembali kepada-Nya (bdk. Yes. 62:10). Allah akan menyembuhkan, memimpin, dan menguatkan umat yang merendahkan diri di hadapan Allah dan meratapi dosa-dosa mereka (18). Hasilnya, umat yang mengalami karya Allah akan memuji-muji Dia. Juga akan ada damai sejahtera di antara umat, entahkah mereka tinggal di dekat Israel atau di tempat jauh, di antara orang-orang non-Israel (bdk. Ef. 2:17).


Namun ada kontras antara orang yang rendah hati dan orang yang tetap jahat. Orang yang jahat tidak memiliki ketenangan dalam hidup karena tidak memiliki damai sejahtera (20; bdk. Yes. 48:22). Bagaimana mungkin mereka memiliki damai sejahtera jika hidup dikuasai kelobaan dan pemenuhan keinginan diri?


Dari kedua jenis orang tersebut, jelas Tuhan lebih menyukai orang yang menyadari dosanya dan kemudian merendahkan dirinya di hadapan Allah. Maka jangan pernah mengeraskan hati karena itu adalah tanda keangkuhan diri dan jelas Tuhan tidak menyukainya. Ingatlah bahwa Tuhan selalu membuka jalan bagi setiap orang yang mau datang kepada-Nya untuk memohon pengampunan-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.