Pelanggaran kecil berakibat besar

Yosua 22:9-20

Orang sering mengabaikan ketaatan pada hal-hal kecil, padahal itu berpotensi ke arah ketidaktaatan pada hal-hal besar. Yesus mengajar orang percaya untuk belajar setia dan hidup benar dalam perkara-perkara kecil karena hal itu merupakan modal untuk setia dan benar dalam perkara-perkara besar (Luk. 16:10).


Hari ini kita diingatkan bahwa pada masa sebelum Bait Suci dibangun, hidup ibadah umat Tuhan berpusat pada Kemah Suci dan dilayani oleh orang Lewi. Tuhan pun menyampaikan kehendak-Nya agar umat-Nya menyembah nama-Nya di satu tempat yang sama (Ul. 12:5-19). Perintah itu disampaikan dengan tujuan agar bangsa Israel hanya menyembah Tuhan, Allah mereka. Maka ketika orang Ruben, orang Gad, dan suku Manasye yang setengah itu membangun mezbah besar di seberang sungai Yordan, bahaya penyembahan yang tidak sesuai perintah Tuhan telah mengancam. Mereka menyembah di tempat yang bukan ditetapkan Tuhan, dipimpin bukan oleh orang Lewi, suku yang ditetapkan Tuhan untuk melayani Dia, sehingga membawa mereka menyembah ilah lain. Jika itu yang terjadi, maka murka Tuhan akan turun atas umat Israel seluruhnya, bukan hanya pada orang Ruben, orang Gad, dan suku Manasye yang setengah itu. Inilah yang telah terjadi berkali-kali dalam sejarah bangsa Israel (17-20). Itulah sebabnya perlu segera dilakukan tindakan pencegahan terhadap pelanggaran tersebut. Lalu diutuslah rombongan yang dipimpin oleh Pinehas, anak Eleazar.


Banyak hal kecil, seperti membaca firman Tuhan setiap hari, menyediakan waktu untuk berdoa, memberi waktu untuk berkomunikasi dengan sesama anggota keluarga secara tetap, sering diabaikan dalam membangun disiplin rohani dan disiplin pribadi yang baik. Orang menganggap bahwa sesuatu yang baik akan muncul tiba-tiba ketika dibutuhkan, dan bukan dibangun dari kesetiaan pada hal-hal kecil. Namun dari sikap bangsa Israel kita belajar bahwa membangun dan memelihara ketaatan -biarpun kecil- merupakan modal penting untuk membangun dan memelihara ketaatan yang lebih besar.

Scripture Union Indonesia © 2017.