Kebenaran karena iman

Roma 10:4-15

Apakah kegagalan Israel memenuhi tuntutan hukum Taurat menghilangkan harapan untuk memperoleh kebenaran? Paulus berkata tidak. Sebab Yesus telah datang untuk memenuhi segala tuntutan Taurat sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh kebenaran itu dari Allah.


Berbeda dengan 'kebenaran karena Taurat' yang sulit bahkan mustahil dicapai, 'kebenaran oleh iman' mudah diperoleh. Manusia tidak perlu naik ke surga untuk membawa Yesus turun atau pergi ke jurang maut untuk membawa Yesus naik dari antara orang mati. Sebab kebenaran karena iman itu dekat di mulut dan dekat di hati. Keselamatan dan kebenaran karena iman diwujudnyatakan oleh pengakuan di mulut dan kepercayaan di dalam hati. Pengakuan di mulut harus didahului oleh kepercayaan di dalam hati dan kepercayaan di dalam hati harus dinyatakan oleh mulut sehingga dapat didengar dan disaksikan orang lain. Inilah aturan Allah yang berlaku bagi semua, baik Yahudi maupun nonYahudi, bahwa setiap orang yang mau berseru dan percaya Yesus bukan hanya tidak akan dipermalukan, tetapi juga akan diselamatkan dan dibenarkan oleh Allah, tanpa perbedaan (12). Namun, untuk bisa berseru kepada Yesus seseorang harus percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia. Untuk bisa percaya dia harus membuka hati, mendengar, dan menyambut firman Tuhan masuk ke dalam hatinya. Bagaimana mungkin semua itu bisa terjadi? Hal ini dapat terjadi bila ada orang-orang yang mau diutus untuk memberitakan Injil kepada mereka yang belum percaya.


Kebenaran menurut firman Tuhan adalah kebenaran karena iman. Dan kebenaran ini harus diberitakan kepada semua orang. Tugas kita untuk memberitakan kebenaran itu karena kita adalah orang yang sudah percaya dan dibenarkan. Firman Tuhan ini perlu diberitakan sebab tanpa itu, tidak ada sumber lain bagi manusia untuk memahami kebenaran semacam ini. Oleh karena itu, marilah kita menjadi utusan Injil yang rindu bersaksi dan memberitakan keselamatan di dalam Yesus Kristus kepada orang-orang yang ada di sekitar kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.