Tuhan warisanku

Mazmur 16

Pernahkah Anda berada di persimpangan jalan? Tentu bukan persimpangan di jalan raya, melainkan persimpangan dalam kehidupan. Pada saat seperti itu Anda harus memutuskan jalan mana yang Anda akan pilih: jalan dunia yang menawarkan kemudahan dan kesuksesan atau jalan Tuhan, yang teruji kasih setia-Nya, walaupun maksud-Nya tidak selalu terlihat jelas. Bila belum pernah, suatu saat Anda akan menghadapi situasi seperti itu, cepat atau lambat.


Pemazmur sudah melewati persimpangan jalan. Ia sudah memilih jalan yang ia harus tempuh. Suatu pilihan yang tepat, menurut keyakinan pemazmur karena ia tahu bahwa Tuhan, yang jalannya ia pilih, adalah Tuhan yang baik (2). Tuhan jauh lebih penting daripada segala berkat-Nya. Bagi pemazmur, mendapat warisan Tuhan jauh lebih berharga daripada tanah warisan yang diperoleh suku-suku Israel setelah mengalahkan tanah Kanaan (5-6; lihat Kitab Yosua). Pemazmur juga melihat kebaikan Tuhan yang dialami orang-orang kudus, yang memberikan kesukaan bagi dirinya (3). Memilih Tuhan berarti memilih jalan kehidupan (10-11). Ada kepastian hidup yang tidak sia-sia. Hal ini kontras dengan kesia-siaan yang dialami orang-orang yang mengikuti allah lain (4).


Oleh karena pilihannya itu, pemazmur bertekad memuji Tuhan (7) dan bersandar penuh kepada-Nya (1, 8). Tuhan sudah berjanji dan Ia menepatinya. Ia berkuasa untuk memastikan pemeliharaan-Nya terhadap orang yang memilih Dia.


Godaan untuk memilih jalan yang ditawarkan dunia ini akan selalu ada. Akan sangat terasa saat kita tidak dekat dengan Tuhan, terlebih bila masalah seakan tak habis-habisnya menerpa hidup kita. Saat seperti itu, ingatlah akan Tuhan Yesus. Bersama Dia, kita dapat yakin bahwa jalan yang kita pilih tidaklah keliru. Karya salib dan kebangkitan-Nya adalah kepastian pengampunan dosa dan hidup kekal bersama Dia.

Scripture Union Indonesia © 2017.