Hidup berintegritas

Mazmur 120

Inilah mazmur ziarah yang pertama dari koleksi 15 mazmur ziarah. Mazmur ziarah merupakan mazmur yang dinyanyikan umat sementara berlangsung prosesi ziarah menuju Yerusalem dan Bait Allah. Tiga kali setahun umat Israel menghadap Tuhan di sana, untuk merayakan ibadah nasional sesuai dengan petunjuk Taurat.


Mazmur-mazmur ziarah juga bisa menggambarkan perjalanan hidup umat, dari keadaan terjauh, terasing, lalu menuju ke hadirat Tuhan. Semakin dekat, semakin menggairahkan, tetapi juga menggentarkan hati. Siapakah yang layak menghampiri takhta Tuhan? Pantaskah aku? Demikianlah setiap peziarah diajak untuk serius merefleksikan diri, mendekat kepada Dia?


Mazmur 120 menggambarkan keadaan terasing pemazmur di negeri orang yang tidak mengenal Tuhan, yang kata-katanya kasar dan keras, serta suka berperang. Mesakh, suku bangsa yang mendiami wilayah Turki sekarang dan Kedar, suku pengembara dari Siria adalah suku-suku yang ganas dan suka berperang. Pemazmur mengalami kesulitan untuk hidup di tengah-tengah suku-suku yang gampang bertengkar dan siap membantai siapa pun yang lemah. Dalam keadaan seperti itu, godaan besar bagi pemazmur adalah untuk ikut-ikutan menyesuaikan diri. Mudah sekali tergoda untuk kompromi dengan situasi ‘siapa yang kuat, dia yang menang’.


Namun tekad pemazmur adalah tetap hidup dalam integritas sesuai dengan imannya. Oleh karena itu pemazmur berseru minta tolong kepada Tuhan karena hanya Dia kekuatan untuk bertahan menghadapi situasi yang sangat menggoda dia untuk menyerah dan larut.


Sering kita mendengar orang berkata, yang sukses adalah yang mampu menyesuaikan diri dengan situasi setempat. Kompromi adalah kata kuncinya. Kita, anak-anak Tuhan, dipanggil untuk setia dan hidup berintegritas sesuai dengan prinsip firman Tuhan. Kata kunci kita adalah ‘mengandalkan Tuhan dan setia sampai akhir!’

Scripture Union Indonesia © 2017.