Berintegritas di tengah kebobrokan

Matius 27:57-66

Mempertahankan hidup yang penuh integritas dan berani tampil beda di
tengah manusia, dunia atau sistem yang sudah rusak oleh dosa
tidaklah mudah. Tidak sedikit orang yang akhirnya terseret
mengikuti arus dunia sehingga menjadi orang yang gagap atau
hidup menurut kelakuan orang fasik.


Dosa merusak segala aspek kehidupan, termasuk aspek keagamaan.
Sebagai bukti, Mahkamah Agama Yahudi yang hidup penuh
kemunafikan. Sehari-hari mereka mengajarkan hukum Taurat dengan
berbagai tradisi ketat buatan mereka sendiri. Namun mereka
sendiri yang melanggarnya. Mereka tidak puas dengan hanya
berhasil membunuh Yesus, mereka ingin memastikan tubuh Yesus
yang dikubur tidak dicuri oleh para murid. Mereka rela melanggar
hukum Sabat dengan meminta kepada Pilatus untuk mendapatkan
penjaga dan segel (ay. 62 mengatakan "keesokan hari sesudah hari
persiapan" berarti hari Sabat). Dahulu mereka mengecam Yesus
sebagai pelanggar hari Sabat (ayat 12:2, 10). Kini, bahkan
mereka terjun langsung melanggar peraturan mereka sendiri dengan
melakukan dan mengatur penjagaan tersebut (ayat 66).


Sebaliknya, Yusuf yang termasuk anggota Mahkamah Agama, berani
tampil beda (Luk. 23:50) Ia tidak menyetujui pembunuhan Yesus
(Luk. 23:51). Ia berani menyatakan bahwa dirinya adalah murid
Yesus dan ia tidak takut dibenci dan dikucilkan oleh
rekan-rekannya di Mahkamah Agama Yahudi. Ia menyatakan kasih
yang penuh pengorbanan dengan meminta izin dari Pilatus untuk
mengurusi mayat Yesus serta mempersembahkan kuburan yang terbaik
dan masih baru untuk Dia.


Demikian juga dengan perempuan-perempuan yang menyaksikan peristiwa
penyaliban, mereka hadir terus untuk menunjukkan kasih dan
hormat mereka pada Sang Guru. Justru, sebaliknya kesebelas murid
Yesus tak satu pun yang muncul.


Janganlah sampai Anda terjebak kemunafikan seperti para pemuka agama
Yahudi atau kepengecutan para murid, Sebaliknya teladani Yusuf
yang tulus dan berintegritas dan para perempuan yang tetap hadir
saat Tuhan mereka disalib.

Scripture Union Indonesia © 2017.