Lalang dan gandum

Matius 13:24-43

Orang yang suka berkebun tentu tahu bagaimana gemasnya melihat
tanaman liar lain yang tiba-tiba tumbuh di antara tanaman yang
disukai. Selain mengganggu mata, tanaman liar juga menghisap
sari makanan yang seharusnya hanya untuk konsumsi tanaman yang
sedang dipelihara. Biasanya orang akan segera mencabut tanaman
liar itu.


Namun perumpamaan Yesus menyebutkan hal berbeda. Seseorang yang
menabur benih gandum di ladangnya kemudian mengetahui bahwa ada
tumbuhan lain yang terselip di antaranya (ayat 27). Ia tahu
bahwa musuhlah yang menebarkan benih lalang itu. Ketika hambanya
mengusulkan untuk mencabut lalang itu, dia melarang. Mengapa? Ia
tidak mau gandum ikut tercabut. Maka ia membiarkan kedua tanaman
itu tumbuh bersama.


Melalui perumpamaan ini, Yesus mengajarkan bahwa di antara komunitas
orang beriman, terselip orang-orang yang tidak percaya Kristus.
Walau demikian kita tidak bisa mengamat-amati sekeliling kita
untuk mencari siapa yang kiranya termasuk golongan gandum dan
siapa yang termasuk golongan lalang. Kita tak akan tahu siapa
yang diselamatkan dan siapa yang tidak. Hanya Allah yang tahu.
Hanya Dia yang kemudian dapat memisahkan gandum dari lalang,
memisahkan yang diselamatkan dan yang tidak. Sementara itu Ia
akan membiarkan orang yang beriman dan yang tidak, hidup
bersama-sama sampai tiba waktu dilakukan seleksi.


Namun mungkinkah gandum dapat tumbuh dengan baik dalam suasana yang
tidak kondusif seperti itu? Melalui ilustrasi ragi (ayat 33)
kita bisa melihat bahwa Tuhan bekerja dengan kuasa yang tidak
terlihat oleh mata manusia. Sama seperti ragi yang mengembangkan
adonan dengan cara yang tidak terlihat oleh mata. Maka bila Anda
memang beriman, tak perlu khawatir akan terlindas oleh kaum
lalang. Tetaplah pelihara iman Anda dan setialah. Selebihnya,
Allah yang akan mengerjakan pertumbuhan dalam iman Anda sampai
Kristus datang untuk memisahkan kita dari kaum lalang.

Scripture Union Indonesia © 2017.