Seberapa sering dalam doa Anda memanggil Tuhan sebagai Raja?
Sadarkah kita bahwa keadaan ini menunjukkan entah posisi Allah
sebagai raja merupakan sesuatu yang relevan dan berarti bagi
kita atau tidak. Mungkin sekali seperti halnya raja di zaman ini
hanya berfungsi seremonial saja, demikian juga posisi Allah
dalam hidup kita.
Jika kita merasa ide Allah sebagai raja sudah usang, ingatlah
beberapa hal ini. Kita tidak dapat mengubah fakta bahwa Allah
adalah raja, sebab Dia Pencipta, Pemelihara segala sesuatu, dan
Penyelamat umat-Nya. Ia Pencipta hidup kita dan apa yang mungkin
kita alami dan miliki dalam kehidupan ini. Itu sebabnya Dia
adalah pemilik dan raja dari semua yang ada. Dia Pemelihara yang
menyebabkan alam semesta dan segenap isinya terjamin
kelangsungannya. Sejak permulaan zaman sampai waktu berakhir
kelak, Allah mengatur dan memelihara segala sesuatu. Inilah
fakta kekuasaan dan kesetiaan-Nya bertindak sebagai raja atas
alam dan sejarah. Ia, di dalam hidup dan karya Yesus Kristus
telah merebut dan memiliki kembali segala sesuatu yang sempat
dirusak oleh dosa karena kejatuhan manusia. Melalui pengurbanan
Kristus Ia membebaskan kita dari tirani si musuh, agar kembali
hidup demi dan untuk sang Raja sejati.
Jika kita terpengaruh semangat modern yang menolak otoritas karena
mengingini otonomi pribadi yang akhirnya merosot menjadi
demo-crazy, ingatlah beberapa hal ini. Ia bukan raja atau atasan
yang lalim dan egois. Hak, kuasa, dan pemerintahan-Nya atas kita
didukung oleh ketertarikan-Nya agar kita mengalami syalom yaitu
kepenuhan hidup yang serasi dengan kemuliaan-Nya. Perintah dan
tindakan-Nya terbit dari hati yang penuh kasih, benar, dan kudus
adanya. Karena itu tunduklah kepada-Nya, taati firman-Nya,
minati kehendak-Nya, lakukanlah perintah-Nya, imani janji-Nya,
kasihi Ia dengan sepenuh hidup kita. Dia pantas menerima semua
itu, sebab Dia masih terus mewujudkan kerajaan damai penuh
sukacita di dalam kita. Saat kita menjunjung Dia sebagai raja
dalam sikap dan perbuatan kita, kita akan mengalami semua yang
indah, baik, kudus, benar, damai dalam pengalaman nyata
keseharian kita.