Tembok perlindungan

Zakharia 2:1-5

Tembok yang mengelilingi sebuah kota pada masa lampau diperlukan
untuk melindungi kota tersebut dari serangan musuh. Oleh karena
itu, penting sekali memastikan tembok tersebut kokoh dan tidak
mudah ditembus musuh.


Pada penglihatan ketiga ini, Zakharia melihat seorang muda yang
bertugas mengukur keliling Yerusalem (ayat 2). Rupanya orang itu
sedang menjalankan tugas menggenapi penglihatan pertama (Za.
1:16), yaitu Yerusalem akan dipulihkan untuk menjadi tempat bagi
umat Tuhan merasa aman dan merasakan kehadiran Tuhan. Apa gunanya
mengukur keliling kota kalau bukan untuk mendirikan tembok
sebagai benteng perlindungan kota tersebut?


Yang luar biasa dari penglihatan ini adalah, tidak akan ada tembok
yang akan didirikan mengelilingi Yerusalem, seperti yang ada pada
masa lalu. Tujuan Tuhan adalah membuka Yerusalem selebar-lebarnya
dan seluas-luasnya supaya bisa menampung orang dan ternak
sebanyak-banyaknya (ayat 4). Bukankah ini melambangkan pemulihan
Yerusalem sebagai pusat ibadah bukan hanya untuk umat Israel,
tetapi untuk semua umat Tuhan dari berbagai suku dan bangsa? Hal
tersebut pernah dinubuatkan Yesaya dan Mikha, nabi-nabi sebelum
pembuangan.


Ternyata walau Yerusalem itu tak bertembok sehingga dari sudut
pandang manusia rentan untuk diserbu musuh, Allah menyatakan diri
sebagai tembok berapi perlindungan yang teguh bagi umat yang
tinggal di Yerusalem. Kalau Allah adalah penjaga Israel, siapakah
yang sanggup mendobrak masuk dan mencelakakan mereka? Tidak ada
(lih. Mzm. 121)!


Kita bisa mengaplikasikan penglihatan ini untuk gereja Tuhan masa
kini. Sebagaimana Yerusalem harus tidak bertembok agar semua
orang boleh berziarah dan beribadah kepada Tuhan di sana,
demikian gereja harus terbuka kepada siapa pun yang hendak
mencari dan menyembah Tuhan di sana! Dengan iman kita percaya
Tuhan sendiri yang akan menjaga umat-Nya demi kemuliaan-Nya!

Scripture Union Indonesia © 2017.