Kuasa Yesus dari Allah

Markus 3:20-29

Bagaimana perasaan Anda bila orang salah mengerti Anda? Bila itu
menyangkut hal yang sepele, mungkin Anda masih bisa tersenyum.
Namun bila Anda sampai dipandang negatif karena hal itu, tentu
Anda akan geram bukan?


Yesus juga harus menghadapi orang-orang yang salah memahami Dia.
Bukan hanya musuh-musuh-Nya (ayat 22-30), keluarga-Nya pun salah
mengerti Dia (ayat 20-21). Waktu itu Yesus begitu sibuk melayani
banyak orang yang mendatangi Dia. Namun keluarga-Nya ingin
menjemput Dia karena menganggap stabilitas mental-Nya telah
terganggu. Mungkin mereka tidak ingin keluarga dipermalukan oleh
berbagai perbuatan Yesus. Mereka bermaksud melindungi kehormatan
keluarga dengan membawa Yesus pulang.


Ahli-ahli Taurat juga mengatakan bahwa Yesus kerasukan setan. Sungguh
tidak logis. Bagaimana mungkin Yesus mengusir setan jika Ia
kerasukan setan? Tidak mungkin setan memerangi dirinya sendiri.
Lagi pula, jika Yesus mengusir setan, bukankah itu berarti bahwa
Yesus lebih berkuasa daripada setan? Dan siapa yang lebih
berkuasa daripada setan? Bukankah Tuhan? Jadi bukankah ini
menggambarkan bahwa Yesuslah Tuhan? Bila kuasa Yesus mengalahkan
setan berasal dari Roh Kudus, bukankah perkataan ahli-ahli Taurat
merupakan penghujatan terhadap Roh Kudus? Ahli-ahli Taurat telah
melakukan kesalahan besar, yang tidak dapat ditolerir.


Perkataan Yesus telah menimbulkan tanda tanya besar di dalam benak
banyak orang Kristen mengenai dosa menghujat Roh Kudus. Dosa ini
terjadi bila orang terus menerus menolak karya Roh Kudus di dalam
dirinya. Atau kita menolak apa yang ingin Dia ajarkan pada kita
mengenai Yesus dan karya-Nya. Tidak diampuni bukan karena dosa
ini terlalu besar, tetapi karena sikap hati yang tidak peduli
pada pengampunan Tuhan. Tidak diampuni sebab orang itu tak
menginginkan pengampunan Tuhan. Lalu bagaimana agar kita tidak
menghujat Roh? Janganlah keraskan hati terhadap suara Roh yang
membimbing kita untuk taat pada Yesus.

Scripture Union Indonesia © 2017.