Menjadi rekan sekerja Allah

Keluaran 2:23-3:9

Hal apa yang penting dipahami oleh seorang hamba Tuhan, agar ia dapat
menjadi rekan kerja Tuhan dalam melayani sesama? Bukan hanya
memahami hakikat dan sifat Allah, tetapi yang terutama adalah
menyelami isi hati-Nya terhadap umat manusia ciptaan-Nya.


Sebelum Musa dapat Tuhan pakai sebagai rekan kerja-Nya untuk menjadi
alat anugerah-Nya bagi umat-Nya, terlebih dahulu ia harus
mengerti isi hati Allah bagi umat-Nya. Penulis kitab Keluaran
telah mengungkapkan bahwa Allah tidak melupakan umat-Nya. Dulu
Israel ada di Mesir karena pemeliharaan Tuhan lewat Yusuf (Kej.
46). Namun situasi berubah. Kini mereka dalam keadaan menderita
oleh karena penindasan dan perbudakan bangsa Mesir atas mereka
(ayat 2:23). Allah yang mendengar keluhan mereka tidak berdiam
diri. Ia bertindak dengan memanggil Musa.


Pertama, Allah menyatakan kekudusan-Nya kepada Musa (ayat 4-5).
Dengan demikian Musa belajar menyadari bahwa melayani Allah
berarti menjaga kekudusan hidup. Kedua, Ia memperkenalkan diri
kepada Musa sebagai Allah nenek moyang Israel (ayat 6). Kepada
mereka, Tuhan telah mengikatkan diri untuk memelihara mereka.
Ketiga, Ia adalah Allah yang mendengar dan peduli penderitaan
umat-Nya (ayat 7-9). Oleh karena itu, Ia telah memutuskan untuk
menolong Israel lepas dari perbudakan Mesir dan membawa mereka,
sesuai dengan janji-Nya kepada nenek moyang mereka, ke Tanah
Perjanjian yang permai (Kej. 15:18-21).


Bagaimana agar kita bisa dipakai Tuhan untuk melaksanakan
rencana-Nya, kalau kita tidak mengenal isi hati-Nya? Kita perlu
mengenal hati Tuhan yang mengasihi dan peduli pada penderitaan
manusia yang sedang diperbudak dosa. Dengan demikian kita, dengan
kasih Allah, dapat menjadi alat anugerah-Nya untuk melepaskan
mereka dari belenggu dosa tersebut. Apalagi kita yang sudah
mengalami sendiri kasih Allah, tentu akan menjadi alat-Nya yang
efektif untuk memenangkan mereka.

Scripture Union Indonesia © 2017.