Rancangan-Ku bukan rancanganmu

Keluaran 2:11-22

Sebagian orang berpikir bahwa mereka dapat menolong Tuhan dalam
melaksanakan dan menggenapi rencana-Nya. Misalnya, Sara
memberikan Hagar kepada Abraham untuk menolong Allah menggenapi
janji-Nya pada Abraham (Kej. 16:1-3). Tanpa sadar Musa melakukan
hal serupa untuk melaksanakan rencana Allah menyelamatkan orang
Israel. Walau oleh penulis kitab Ibrani, Musa dipuji imannya
karena "lebih suka menderita sengsara dengan umat Israel daripada
untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa" (Ibr. 11:25),
tetapi Musa gagal! Mengapa? Karena Musa tidak mengandalkan Tuhan.
Ia lebih mengandalkan hikmat dan pengetahuan yang ia peroleh di
Mesir sebagai anak angkat putri Firaun (Kis. 7:22). Dengan
kepandaiannya, ia merasa sudah mampu untuk menolong orang Israel
dengan kekuatan sendiri. Maka, ketika melihat saudara sebangsanya
dianiaya oleh orang Mesir, tanpa pikir panjang Musa memukul dan
membunuh orang tersebut. Tidak diduga, persoalan itu jadi
berbuntut panjang. Musa, bukan hanya ditolak oleh orang
sebangsanya (ayat 14), bahkan Firaun sendiri berikhtiar untuk
menyingkirkan "cucunya" itu (ayat 15).


Musa gagal, tetapi Tuhan tidak gagal. Pelarian Musa ke Midian
merupakan kesempatan Tuhan untuk membentuk dan mendidik dirinya.
Ambisi orang muda yang penuh dengan idealisme dan revolusioner
diredam dengan menetap dan membina keluarga serta bekerja sebagai
gembala ternak bagi mertuanya. Musa belajar untuk tidak
tergesa-gesa dan menonjolkan diri sendiri. Sebaliknya ia belajar
menantikan waktu Tuhan dan menyesuaikan diri dengan cara-Nya.


Tuhan mempunyai rencana besar untuk anak-anak-Nya dan melalui mereka
untuk keselamatan banyak orang. Namun, Ia tidak dapat memakai
orang yang mengandalkan diri sendiri. Kita harus belajar
mengikuti rencana dan cara Allah, bukan mengandalkan kemampuan
dan hikmat kita. Karena itu, belajarlah firman Tuhan agar dapat
memahami rencana-Nya dan menaati sepenuhnya petunjuk firman-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.