Suarakanlah kebenaran!

Daniel 4:1-27

Pernahkah Anda menyampaikan berita buruk atau keluhan orang tentang
pimpinan Anda kepada dia sendiri? Bila belum, bayangkan perasaan
Anda sebelum menyampaikan hal itu. Tentu Anda akan berusaha
menyusun kata-kata sehalus mungkin agar tidak menyinggung
perasaannya.


Raja Nebukadnezar kembali mendapat mimpi yang meresahkan hatinya.
Karena itu ia mencari orang yang bisa memberitahu artinya. Namun
tak satu pun dari antara orang bijaksana di Babel yang dapat
melakukan hal itu. Ternyata mimpi itu adalah pesan Tuhan buat
raja. Tuhan ingin memberitahu bahwa Allah berkuasa atas
pemerintah dunia (ayat 17). Allah berkuasa mendudukkan siapapun
yang Dia kehendaki untuk memegang tampuk kepemimpinan dalam
pemerintahan. Maka tak boleh ada orang yang menyombongkan kuasa
yang dimiliki. Bila raja menyombongkan diri, ia akan dihukum
Tuhan. Tuhan akan merendahkan dia hingga kehilangan akal budi dan
hidup seperti hewan. Hanya bila dia mengakui kemahakuasaan Tuhan
barulah dia dipulihkan. Itulah pesan yang harus disampaikan
Daniel kepada raja. Pesan ini sangat sensitif karena menyangkut
ego seorang raja besar yang berhasil menaklukkan bangsa-bangsa.
Bila Daniel tidak bijak menyampaikan, bukan tidak mungkin
berisiko nyawa.


Daniel bukanlah tokoh utama dalam kisah ini, tetapi kita bisa melihat
bagaimana ia melakukan tugasnya dengan baik. Meski berat dan
bersifat sensitif, Daniel tetap harus mengungkapkan pesan Tuhan.
Ia malah mengimbau raja agar merespons pesan Allah dengan
bertobat, berlaku adil, serta berbelas kasihan pada orang-orang
yang tertindas (ayat 27).


Di Indonesia begitu banyak orang yang sewenang-wenang dalam
menjalankan kuasa yang dipercayakan pada mereka. Sebagai orang
beriman, kita tidak bisa tinggal diam saja menyaksikan semua itu.
Kita harus berani menyuarakan pesan Tuhan bagi dunia ini. Kita
harus mengingatkan mereka tentang pertanggungjawaban mereka
kepada Tuhan, yakni atas karya serta kuasa yang diserahkan pada
mereka.

Scripture Union Indonesia © 2017.