Hanya Allah yang sanggup

Daniel 2:24-49

"Mimpi yang membawa maut", mungkin begitu pendapat orang berilmu,
ahli jampi, ahli sihir, dan para Kasdim terhadap mimpi
Nebukadnezar. Bayangkan saja, nyawa mereka terancam bila tidak
dapat menceritakan mimpi raja. Siapakah di dunia ini yang sanggup
mengetahui isi mimpi orang lain? Dalam situasi sulit demikian,
Daniel mengajak kawan-kawannya untuk berdoa, memohon belas
kasihan Allah. Hanya Allah yang mahatahu. Dia pasti tahu isi dan
makna mimpi Nebukadnezar.


Benar saja! Allah berkenan memberitahukan mimpi itu kepada Daniel.
Maka Daniel pun menghadap raja. Secara terperinci, Daniel
memaparkan mimpi raja berikut maknanya! Namun raja juga harus
tahu bahwa sesungguhnya tidak ada seorang pun di kolong langit
ini yang sanggup mengetahui mimpi raja dan maknanya. Hanya Allah
yang bisa! Bagaimana reaksi Raja Nebukadnezar mendengar penuturan
Daniel? Raja begitu takjub sampai-sampai ia sujud, menyembah
Daniel, dan mempersembahkan korban pada Daniel (ayat 46). Tentu
bukan hal lazim bagi seorang raja untuk sujud di depan orang
lain. Apalagi di depan seorang tawanan! Apakah karena raja
menganggap Daniel setara dengan dewa yang patut disembah?
Ternyata tidak. Nebukadnezar masih mengingat nama Allah yang
disebut Daniel sebagai sumber dari pengetahuan akan mimpi itu.
Maka puncak dari reaksi Nebukadnezar adalah pengakuannya bahwa
Allah yang disembah Daniel adalah Allah yang mahatahu serta
mahakuasa. Dengan pertolongan Allah, mimpi Nebukadnezar tidak
lagi berujung maut. Bukan hanya nyawa yang terselamatkan, Daniel
pun dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi.


Pernahkah Anda berada dalam situasi terancam maut? Saat berada di
ujung asa dan kuasa? Atau Anda malah sedang berada dalam situasi
seperti itu? Seperti Daniel, ingatlah bahwa hanya Allah yang
memiliki kuasa untuk mengatasi semua itu. Mohonlah belas kasihan
dan campur tangan-Nya dalam permasalahan Anda. Niscaya Ia akan
menolong Anda!

Scripture Union Indonesia © 2017.