Berkarya karena percaya

Yohanes 14:8-14

Walaupun para pemimpin Yahudi mewakili kebenaran Taurat, tetapi
mereka tidak diutus Allah Bapa dan bukan wakil-Nya yang sejati.
Kristus tidak hanya mewakili kebenaran firman, dan bukan hanya
Sang Firman itu sendiri, tetapi juga diutus oleh Sang Bapa untuk
mewujudkan kehendak-Nya. Keunikan dari Yesus ini penting. Hal
inilah salah satu dasar berbagai klaim Injil Yohanes tentang
diri Yesus Kristus. Jika Yesus tidak diutus oleh Sang Bapa, jika
para murid tidak bertemu dengan Sang Bapa melalui diri Yesus,
maka pemberitaan-Nya tidak berarti apa-apa. Hal ini penting kita
camkan, karena implikasinya, ketika kita percaya kepada Yesus
dan menaati firman-Nya, kita pun percaya dan menaati Sang Bapa.


Sebab itu, di sini kita menemukan salah satu poin penting. Di pasal
13 kita sudah melihat bahwa para murid diperintahkan untuk
saling mengasihi. Kali ini penegasannya lebih umum dan kentara,
para murid dipanggil untuk berkarya. Tanggung jawab orang
Kristen memang bukan sebatas percaya dan bersyukur. Kita menjadi
murid karena Tuhan berkehendak mewujudkan rencana-Nya. Karena
inilah, Yesus memberikan janji, yaitu Ia akan melakukan apa yang
kita minta dalam nama-Nya. Ini bukan merupakan cek kosong yang
kita bisa isi sesuka hati. "Kita" yang disapa Tuhan di sini
adalah para murid yang tahu dan mau bergumul demi kehendak-Nya,
bukan orang yang terbiasa meminta kebutuhannya sendiri seenak
perutnya.


Iman bukan cuma menyangkut perasaan belaka. Iman yang hidup
seharusnya menggerakkan arahan hati, kehendak, perasaan, dan
wujud tindakan ketaatan manusia kepada Allah. Orang yang mengaku
beriman, tetapi tidak berkarya sesungguhnya tidak beriman. Hari
ini kita ditantang untuk menyatakan bahwa kita berkarya, bukan
hanya karena diperintahkan Tuhan, melainkan karena karya-Nya ada
di dalam diri kita, niscaya membuat kita berkarya bagi Tuhan
yang dahsyat itu.

Scripture Union Indonesia © 2017.