Berani pro Yesus?

Yohanes 7:1-13

Yesus bekerja bukan untuk mencari popularitas. Juga bukan untuk
mengikuti kemauan banyak orang. Sebaliknya Ia senantiasa bekerja
menuruti kehendak Bapa.


Hari Pondok Daun adalah hari berkumpulnya orang Yahudi di Bait Allah
untuk mengucap syukur atas hasil panen. Sangat banyak orang yang
akan hadir di sana. Saudara-saudara Yesus mendorong Dia
menggunakan kesempatan itu untuk menampakkan diri kepada dunia.
Mereka berkata demikian bukan karena ingin memotivasi Yesus,
sebab mereka sendiri tidak percaya kepada Dia (ayat 3-5). Mereka
mungkin hanya menyindir. Yesus memang tidak pergi karena tahu
bahwa Ia harus melakukan segala sesuatu sesuai waktu yang Bapa
tetapkan. Ia tidak mau mendahului waktu yang Bapa tetapkan sebab
ada pekerjaan yang Dia harus lakukan, yaitu memberi kesaksian
tentang pekerjaan-pekerjaan dunia yang jahat. Karena itulah Ia
akan dibenci (ayat 7).


Walau tidak pergi bersama saudaranya, Yesus berangkat juga ke Bait
Allah. Bukan karena Yesus terbujuk oleh saudara-saudara-Nya. Ia
datang karena sebagai orang Yahudi, Ia patut ambil bagian dalam
perayaan tsb. Untuk tidak menimbulkan kejutan, Ia datang
diam-diam (ayat 10). Ternyata di sana, gaung popularitas Yesus
sampai juga. Meski tidak berani bicara keras-keras karena takut
terhadap orang-orang Yahudi (ayat 13), orang banyak tetap
membicarakan Yesus. Opini publik terbagi dua. Ada yang menyebut
Dia orang baik. Pendapat ini muncul mungkin karena telah melihat
kebaikan yang Yesus lakukan kepada orang-orang sakit dan kepada
semua orang yang memerlukan pertolongan. Namun ada juga yang
tidak setuju. Mereka mencap Dia sebagai penyesat rakyat (ayat
12).


Bila Anda berada di tengah-tengah mereka saat itu, termasuk kelompok
yang manakah Anda? Bila Anda berada di tengah-tengah ancaman,
kelompok yang manakah Anda? Percaya Yesus dan mengikut Dia memang
membuat kita harus menentukan sikap dan berani berbeda sikap dari
orang-orang di sekitar kita. Beranikah Anda?

Scripture Union Indonesia © 2017.