Bangun pagi bersama Tuhan

Mazmur 5

Bagaimana seharusnya kita memulai hidup kita setiap hari bersama
Tuhan? Bolehkah dengan mengeluh dan berteriak minta tolong
kepada-Nya? Pantaskah anak-anak Tuhan berlaku seperti itu? Kalau
Daud saja memulai harinya dengan keluhan dan tangisan, bukankah
manusiawi kalau itu juga yang kita rasakan?


Justru tangisan dan teriakan kita kepada Tuhan merupakan doa yang Dia
dengar dan Dia pedulikan. Bukankah hati yang hancur dan remuk
merupakan persembahan kurban yang Tuhan terima (ayat 4; Mzm.
51:19)? Karena hanya dengan memiliki hati yang seperti itulah
kita siap melihat Tuhan menyatakan karya-Nya dan kedaulatan-Nya
di dalam dan melalui kita.


Memulai hari bersama Tuhan menolong kita melihat dunia dari
perspektif Allah. Bahwa Allah membenci perbuatan fasik yang
dilakukan dengan penuh kesombongan dan bahwa Tuhan tidak akan
membiarkan kejahatan terus menerus meraja lela (ayat 5-7, 10).
Suatu saat pasti keadilan Allah akan dinyatakan kepada mereka
(ayat 11).


Pada saat yang sama, memulai hari bersama Tuhan juga menolong kita
untuk tidak menyombongkan diri seakan-akan kesalehan kita adalah
jasa kita. Sebaliknya, bersama pemazmur kita bisa merendahkan
diri dan berkata, semua itu karena kasih setia-Nya (ayat 8). Oleh
kasih karunia itulah kita bisa bersukacita dan bersorak sorai
karena perlindungan Tuhan nyata. Rencana orang fasik untuk
membinasakan orang benar tidak akan pernah berhasil karena Tuhan
menjadi penjaga dan pelindung kita (ayat 22-23).


Apa kekhawatiran yang sedang Anda rasakan? Rongrongan dari
orang-orang yang membenci Anda karena iman Anda? Gosip dan fitnah
yang mencoba menjatuhkan Anda? Tekanan atasan agar Anda kompromi
dengan cara-cara curang dunia ini? Jangan hadapi sendirian. Mulai
setiap hari dan tempuh sepanjang hari dengan berseru dan
bersandar pada Tuhan!

Scripture Union Indonesia © 2017.