Pelayan Kristus yang baik

1Timotius 4:6-16

Instruksi Paulus kepada Timotius di sini mencerminkan salah satu
pelajaran terpenting dari surat-surat Pastoral, yaitu gereja akan
sehat jika memiliki pemimpin yang sehat ajaran dan hidup
kerohaniannya. Sebagai pemimpin muda usia, Timotius dianjurkan
untuk memperhatikan lima hal agar ia dapat menjadi "pelayan
Kristus yang baik."


Pertama, Timotius harus rajin mengajarkan kebenaran firman, sambil
dididik" (bhs. Yun. "diberi makan") oleh firman (6). Rahasia
untuk mengajar dengan baik ialah disiplin belajar yang baik. Ay.
11, 13, 16 menekankan pentingnya bertekun dalam mengajar dan
diajar oleh firman Allah. Kedua, ia harus melatih diri beribadah
(7). Metafora "berlatih" diambil dari dunia olahraga, yang sangat
populer pada masa itu. Para atlet giat berlatih menjelang
pertandingan. Beribadah berarti menyatakan takut dan kasih akan
Allah sebagai perwujudan dari ketaatan seseorang kepada-Nya.
Merenungkan firman dengan teratur dan disiplin adalah latihan
rohani untuk bertumbuh dalam kasih kepada Allah.


Ketiga, Timotius harus "menjadi teladan" bagi orang percaya, baik
dalam perkataan maupun perilakunya (12), khususnya dalam kasih,
iman (kesetiaan), dan kesucian, yakni penguasaan diri. Keempat,
ia harus mengakui otoritas yang lebih tinggi, dalam hal ini
Paulus, yang mempercayakan tugas ini kepadanya. Ajarannya harus
sesuai dengan ajaran Paulus ("semuanya itu," ay. 11). Ia juga
harus mengawasi diri maupun konsistensi ajarannya (16). Pembacaan
lisan Kitab Suci di hadapan jemaat merupakan tradisi ibadat
Yahudi yang dilanjutkan dalam liturgi Kristen (Kis. 13:15).
Kelima, ia harus mempergunakan "karunia" yang ia terima (1Tim.
4:14; bdk. 2Tim. 1:6). "Nubuat" menandakan bahwa Timotius
menerima panggilan dan karunia Allah untuk pelayanan ini (bdk.
1Tim. 1:18; Kis. 13:1-3), yang dikukuhkan oleh jemaat melalui
"penumpangan tangan."


Doakan: Mereka yang terpanggil melayani sebagai gembala
jemaat, agar mereka menjadi pelayan Kristus yang baik.

Scripture Union Indonesia © 2017.