Jalan pemuliaan

Yohanes 12:27-36

Yesus telah tiba pada tahap akhir pelayanan-Nya kepada orang Yahudi.
Menyambung ucapan-Nya dalam ayat 23, Yesus kini menjelaskan
bagaimana Ia dimuliakan, yakni ketika Ia ditinggikan di salib (ayat
32-33), sesuai Yesaya 52:13. Salib bukanlah pertanda kekalahan,
melainkan pemuliaan: kematian Yesus mendatangkan penghakiman kepada
dunia yang menolak Dia (Yoh. 12:31) dan keselamatan bagi mereka yang
percaya kepada-Nya (ayat 32). Bapa pun telah memuliakan nama-Nya
(ayat 28a) melalui seluruh pelayanan Yesus di bumi, yang
dituntaskan-Nya di salib (ayat 17:4; 13:31). Bapa akan memuliakan
nama-Nya lagi (ayat 28b) ketika melalui salib itu, Yesus menarik
semua orang datang kepada-Nya (ayat 12:32). Jalan pemuliaan adalah
jalan salib.


Menghadapi "saat" dan realitas kengerian salib itu, Yesus merasakan
kesedihan yang mendalam serta kegelisahan yang mencekam (ayat 27;
lihat Mrk. 14:34). Bahkan tersirat dalam benak-Nya keinginan untuk
dilepaskan dari "saat" itu (bdk. Mrk. 14:35-36). Inilah kemanusiaan
Yesus yang sejati: Ia merasakan ketakutan dan kesedihan kita ketika
derita menimpa dan ajal menjelang. Di Injil Yohanes tidak kita
jumpai pergumulan Yesus di taman Getsemani, seperti di dalam
injil-injil lain, tetapi Yoh. 12:27 ini melukiskan pergumulan yang
sama.


Penghakiman atas dunia dan penguasa dunia (ayat 31) berkaitan dengan
kehadiran Yesus, sebagai Terang Dunia (ayat 8:12; 9:5, 35-37). Yesus
datang membawa hidup dan terang kepada umat manusia (ayat 1:4, 5, 9)
yang karena dosanya dikuasai kegelapan dan berjalan di dalamnya
(ayat 35-36). Kini, Ia memperhadapkan orang banyak kepada fakta
penghakiman itu dan tantangan untuk segera menentukan sikap:
"Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu."
Urgensi panggilan ini ditekankan karena sebentar lagi terang itu
akan berlalu dari antara mereka. Kepergian Yesus "bersembunyi" (ayat
36b) melambangkan secara dramatis berlalunya terang itu.


Responsku: _________________________________________________

Scripture Union Indonesia © 2017.