Mata Air Hidup

Yohanes 4:15-30

Sebagai ciptaan Tuhan yang unik, manusia baru memiliki kepuasan hidup
bila ada dalam persekutuan dengan-Nya. Dosa menyebabkan kekosongan
dalam hidup ini.


Kekosongan itulah yang dirasakan perempuan Samaria ini. Kekosongan ini
dibongkar oleh Tuhan Yesus agar Ia dapat mengisinya secara penuh
dengan Air Hidup. Perempuan itu mengalami kekosongan kasih sejati.
Ia mencari kasih melalui lima pernikahannya yang gagal, tapi
akhirnya ia terdampar dalam suatu hubungan bebas yang juga tanpa
kasih (ayat 18). Ketika ia mengakui bahwa ia tidak mempunyai
suami, Yesus memujinya berkata jujur. Perempuan itu telah membuka
kehidupannya yang salah itu dengan jujur. Air Hidup Kristus
mengisi kekosongan hidupnya dengan kasih sejati, yaitu kasih
Allah. Perempuan itu kini maju lebih jauh lagi. Ia mengetahui
Yesus adalah nabi, suatu pengakuan yang sangat besar artinya bagi
orang Samaria yang tidak mengakui nabi lain kecuali Musa. Secara
tidak langsung ia telah mengakui Yesus lebih besar daripada Yakub
(ayat 12). Walaupun demikian, ia tetap belum mengenal siapa
sesungguhnya Yesus. Ini seiring dengan ketidakjelasannya tentang
penyembahan kepada Allah. Yesus membimbingnya untuk menyadari
bahwa menyembah Allah bukan soal tempat, tetapi soal pengenalan
akan Allah. Penyembahan dalam pengenalan akan Allah itu adalah
penyembahan dalam roh dan kebenaran.


Artinya hanya orang-orang yang rohnya sudah diperbarui Roh Allah yang
dapat menyambut kebenaran yang Yesus beritakan.


Air Hidup Tuhan Yesus memenuhi hidup perempuan Samaria itu dan
memberikan pembaruan rohani yang membuatnya mengalami mata air
yang memancar keluar dari hatinya. Demikian kuatnya pancaran air
rohani itu sampai-sampai ia harus pergi mewartakannya kepada
penduduk kotanya (ayat 28-29). Inilah perbuatan yang seharusnya
terjadi dalam hidup kita yang sudah dipenuhi Air Hidup Kristus.


Doaku: Jadikan aku saluran Air Hidup-Mu agar banyak orang dipuaskan
dahaganya oleh mata air kehidupan-Mu.

Scripture Union Indonesia © 2017.