Gereja sejati mendukung PI

Galatia 2:1-10


Misi pengabaran Injil adalah tugas gereja. Itu sebabnya, setiap
badan misi harus bekerja sama dengan gereja. Sebaliknya, gereja
harus mendukung upaya pribadi-pribadi Kristen dalam menyaksikan
Kristus kepada orang lain.


Sejak pertobatannya, Paulus sudah giat mengabarkan Injil, terutama
kepada bangsa-bangsa nonyahudi. Ia telah menghasilkan banyak
petobat baru dan banyak gereja selama belasan tahun. Namun,
Paulus sadar bahwa pengabaran Injil bukan tugas pribadi
semata-mata melainkan tugas gereja. Itu sebabnya, ia
berkunjung ke Yerusalem untuk mendapatkan dukungan dari gereja
dan tokoh-tokoh Kristen di sana, "supaya jangan dengan percuma
aku berusaha atau telah berusaha" (ayat 2). Maksudnya agar
gereja yang terdiri dari orang-orang nonyahudi (Antiokhia)
disambut ke dalam persekutuan dengan gereja Yerusalem. Paulus
konsisten dengan tugas pengabaran Injil dan dengan tegas menolak
upaya memasukkan unsur-unsur budaya Yahudi yang pada hakikatnya
membelenggu kebebasan yang dihasilkan Injil sejati (ayat 4-5).
Injil harus kontekstual dengan masyarakat di mana Injil itu
diberitakan. Itu sebabnya ia membawa Titus yang tidak bersunat
sebagai bukti hasil pelayanannya itu (ayat 3). Reaksi gereja di
Yerusalem menggembirakan. Para pemimpin gereja terbuka melihat
panggilan pelayanan Paulus kepada bangsa-bangsa nonyahudi sama
seperti panggilan pelayanan Petrus untuk bangsa Yahudi (ayat
6-8). Gereja mendukung penuh pengabaran Injil kontekstual
Paulus (ayat 9).


Tugas gereja bukan menghalang-halangi, sebaliknya mendukung,
memperlengkapi, dan mengutus umat Tuhan untuk memberitakan Injil
kepada semua bangsa di dunia ini. Injil sejati harus diberitakan
tanpa embel-embel atau muatan budaya lain yang hanya akan
menghambat iman sejati


Doakan:
Agar Tuhan menggerakkan gereja-gereja yang belum menjadikan misi
sebagai prioritas utama program kerja mereka menjadi agen-agen
penyalur kuasa dan kasih Allah kepada dunia ini.

Scripture Union Indonesia © 2017.