Kakak yang hilang.

Lukas 15:11-32
Minggu Sengsara ke-3

Mengapa ayah dan kakak berbeda di dalam merespons si bungsu yang
kembali? Sang ayah sangat gembira sehingga ia memestakannya, dan
mengembalikan statusnya sebagai anak. Sedangkan si kakak marah,
karena bagi dia si adik tidak pantas untuk kembali.


Sang ayah menerima si bungsu kembali semata-mata karena ia begitu
mengasihinya (ayat 20). Tidak peduli terhadap apa yang pernah
dilakukannya. Sang ayah adalah gambaran Allah Bapa yang mengasihi
manusia ciptaan-Nya. Bapa tidak melihat kondisi berdosa dan rusak,
tetapi melihat jiwa yang telah dihembuskan nafas kehidupan (ayat
24,32).


Sang kakak menolak si adik karena ia melihatnya sebagai saingan dalam
merasakan kasih ayahnya. Oleh sebab itu, ia marah ketika melihat
si adik dimanjakan oleh ayah mereka. Ia sendiri tidak pernah
dipestakan seperti itu (ayat 29). Sebenarnya si kakak sendiri yang
tidak pernah menyadari kasih ayah yang tidak pernah pu-dar
kepadanya. Ia sendiri tidak menyadari akan kasih itu. Bahkan
ketika ia melihat adiknya diperlakukan begitu baik, hatinya meluap
penuh kedengkian. Si kakak mewakili orang-orang Farisi dan para
Ahli Taurat yang merasa diri orang benar, sudah seharusnya
mendapatkan kasih Allah, tetapi dengki dan iri karena Yesus lebih
memilih pemungut cukai dan orang berdosa untuk dilayani. Mereka
iri karena sebenarnya mereka tidak pernah peduli terhadap kasih
Allah sebelumnya.


Renungkan:
Siapakah yang sebenarnya hilang, si bungsu yang kembali atau si
kakak yang tetap tinggal?

Scripture Union Indonesia © 2017.