Melawan pencobaan.

Lukas 4:1-13
Minggu ke-2 sesudah Natal

Waktu Adam dan Hawa dicobai, mereka berada dalam kelimpahan dan
kenyamanan hidup. Semua yang mereka butuhkan tersedia. Bahkan
Allah senantiasa hadir menyertai mereka. Tetapi dalam keadaan
serba tersedia, mereka tidak mampu menolak godaan Iblis,
sehingga mereka berdosa. Bandingkan keadaan tersebut dengan
Tuhan Yesus pada waktu Ia dicobai. Selama empat puluh hari
lamanya Yesus berada di padang gurun yang kering dan panas.
Tidak makan, sehingga Ia pasti sangat lapar. Dalam keadaan
demikian Iblis datang mencobai Yesus.


Pencobaan pertama Iblis berkenaan dengan kuasa (ayat 2-4). Ia
menantang Yesus untuk mengubah batu menjadi roti. Mudah bagi
Yesus untuk melakukannya, tetapi Yesus tahu bahwa kehadiran-Nya
di dunia ini adalah dalam rangka ketaatan kepada Bapa.


Pencobaan kedua Iblis mengenai perbudakan materi (ayat 5-8). Iblis
menawarkan suatu keadaan yang “berkecukupan” kepada Yesus
asalkan Yesus mau menyembah dia. Yesus menolak kerajaan dunia
yang berlimpah-limpah harta kemewahan dan kekuasaan karena dunia
ini milik Allah, bukan milik Iblis. Lagipula Yesus mengetahui
bahwa jalan Allah adalah melalui ketaatan kepada kehendak Allah.


Pencobaan ketiga mengenai “mencobai” Tuhan (ayat 4-12). Iblis
memutarbalikkan firman Tuhan yang dikutipnya dari Mazmur
91:11,12 yang menyatakan bahwa Allah menjanjikan pemeliharaan
atas hamba-Nya. Mencobai Tuhan artinya menuntut bukti dari Tuhan
untuk dapat percaya. Hal itu sama saja dengan tidak mempercayai
Tuhan.


Iblis mencobai Yesus. Oleh karena Yesus tetap pada pendirian-Nya
yaitu setia pada panggilan-Nya, maka iblis mengundurkan diri
sesaat.


Renungkan:
Pencobaan-pencobaan seperti ini akan kita hadapi. Untuk menang
terhadapnya kita harus memahami rencana Tuhan atas hidup kita,
dan memiliki kemantapan akan tujuan hidup kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.