Kedudukan rohani di dalam Kristus.

Efesus 2:1-10
Minggu ke-22 sesudah Pentakosta

Setelah menjelaskan kekayaan rohani kita di dalam Kristus,
Paulus menjelaskan dua hal: kedudukan rohani jemaat di dalam
Kristus dan apa yang Allah perbuat terhadap orang-orang Yahudi
dan non Yahudi. Paulus mengungkapkan apa yang telah diperbuat
Allah bagi orang berdosa. Ia memaparkan status dan kondisi hidup
jemaat Efesus bahkan juga dirinya sebelum menerima Kristus (ayat
3). Paulus ingin agar jemaat makin memahami perbedaan tajam
antara akibat dosa dan akibat anugerah. Jemaat yang hidup di
luar Kristus memiliki kehidupan rohani yang kosong dan hidup
dalam ketidakberdayaan menghadapi dunia. Sebaliknya, jemaat yang
hidup di dalam Kristus akan dihidupkan, diperbarui dan
dibangkitkan untuk hidup dalam kemuliaan kuasa pemerintahan dan
kedaulatan Kristus. Pada bacaan esok,Paulus menjelaskan tentang
status dan kondisi orang-orang Yahudi dan non Yahudi yang
berseteru, melalui kebangkitan-Nya didamaikan dan dibangun
menjadi Bait Allah (ayat 11,22). Keajaiban anugerah Allah telah
mengeluarkan kita dari kubangan dosa yang dahsyat dan
ditempatkan dalam ruang takhta kemuliaan-Nya. Tepat bila
dikatakan bahwa orang yang hidup tanpa Kristus sebenarnya mati.
Keberdosaan dan dosa perbuatan mematikan dalam arti mencemarkan
hati, menggelapkan pikiran, melumpuhkan kehendak dan akhirnya
menjerumuskan orang ke dalam kebinasaan. Hidup dapat berubah
radikal hanya oleh dan dalam Kristus. Hanya Dialah yang mampu
mengubah seluruh hidup lama kita yang cemar oleh dosa menjadi
suatu ciptaan baru berciri kemuliaan ilahi (ayat 10).


Renungkan:
Allah tidak dapat bekerja di dalam kita tanpa Ia terlebih dahulu
bekerja bagi kita dan tanpa kita percaya kepada Anak-Nya.
Melalui firman Allah, doa dan penderitaanlah Allah bekerja dalam
kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.