Seperti Daud vs. Goliat.

1Samuel 17:28-54
Minggu ke-9 sesudah Pentakosta

Mungkin ada yang berpikir, seandainya masalah dan kesulitan,
bahkan tantangan dan bahaya kita dapat selesai dengan cara
seperti ini. Dengan cara dan kekuatan Allah, kita menang. Semudah
mencari 5 batu halus di kali dan mengumban sasaran (ayat 40,49).
Memang pasti Daud sangat ahli dalam mengumban. Tetapi umban dan
batu mengalahkan perlengkapan perang yang lengkap dan fisik yang
luar biasa (ayat 4-7)? Pasti ada kekuatan ekstra dari Tuhan,
kalau tidak mau disebut mukjizat.


Tetapi, kedaulatan dan rencana Allah sumber segala kuasa adalah satu-
satunya penentu apakah Kristen mendapatkan kekuatan
ekstra/mukjizat atau tidak. Ketika kita ingin belajar dari Daud
yang menghadapi Goliat, ada satu hal yang lebih penting untuk
diperhatikan ketimbang mendapatkan kekuatan ekstra: kepercayaan
Daud kepada Allah yang hidup (bdk. Ibr. 11:32). Jelas Goliat
nyata dan mengerikan. Tetapi para allah yang dalam nama mereka
Goliat mengutuki Daud tidak nyata dan mati (bdk. 1Sam. 5). Nas
ini menggambarkan Daud sebagai pahlawan yang perkasa, bukan
semata karena keterampilannya sendiri, tetapi karena Allah adalah
Yahweh semesta alam (ayat 45). Daud sungguh-sungguh percaya bahwa
pertempuran itu semata-mata ada di tangan Tuhan (ayat 47), dan
Allah menyertai-Nya (ayat 37, bdk. 18:12, 14, 28).


Allah bekerja melalui orang yang sungguh-sungguh percaya kepada-Nya,
dan melaluinya Allah akan menyatakan kedahsyatan kuasa-Nya.
Walaupun tidak selamanya musuh yang menyerang, masalah yang
menghadang, situasi sulit yang menerjang runtuh secepat Goliat
roboh, tetapi iman dan penyerahan kepada Allah berarti
kemenangan. Mengapa? Karena Tuhan menyertai kita, seperti Ia
menyertai Daud.


Renungkan:
Tindakan iman adalah penyerahan kepada kepada penyertaan Allah
yang berdaulat. Iman tidak memaksa, tetapi berserah dan bertindak
menaati Allah dalam situasi apapun.

Scripture Union Indonesia © 2017.