Yang seharusnya diutamakan: kasih!

Markus 12:28-34
Minggu Sengsara 6

Sebagian saudara-saudari kita di Barat sudah berani memakai
suatu istilah yang sangat jujur: church industry (terjemahan
bebas: industri rohani). Makna istilah ini luas, dan tidak
dengan sendirinya berkonotasi buruk. Bait Allah dengan berbagai
institusinya seperti korban bakaran dan sembelihan juga adalah
salah satu contoh "industri rohani" pada zaman Yesus. Semuanya
dipakai Allah untuk menjadi berkat bagi umat-Nya. Tetapi
semuanya juga terbuka kepada penyelewengan, ketika entah
institusi korban bakaran, penerbitan SH, buku/kaset rohani dll.
dilakukan semata hanya demi memenuhi kebutuhan religiositas
belaka, baik yang bersifat formal ataupun emosional (atau malah
cari untung!), dan bukan agar umat makin mengasihi Allah dan
sesamanya dalam kasih yang sejati dan hidup.


Penyelewengan seperti ini yang berkali-kali dikecam para nabi, dan
terakhir oleh Yesus sendiri (lht. pasal 7). Ini juga disadari
oleh sang ahli Taurat. Hal yang paling utama adalah pengajaran
yang dikutip dari Ul. 6:4-5, mengasihi Allah, dan mengasihi
sesama, bukan pemuasan kebutuhan rohani yang emosional/formal.
Lubang jebakan inilah yang mengintai Kristen masa kini. Kasih
yang konsisten terhadap Allah dan manusia adalah yang terutama
dalam hidup Kristen. Tanpanya, Kristen hanya akan menjadi
pendusta rohani dan jauh dari Kerajaan Allah.


Renungkan:
Tugas kita: mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah,
tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran (I Yoh. 3:18).

Scripture Union Indonesia © 2017.