Wahyu 9
Minggu Ke-23 sesudah Pentakosta


Bertutur tentang kekuasaan.

Sangkakala kelima dan sangkakala keenam bertutur tentang
kekuasaan (terbatas) yang Allah izinkan untuk Iblis (ayat 11),
dan roh-roh jahat miliki untuk mendatangkan malapetaka bagi umat
manusia di sepanjang zaman. Belalang-belalang ganjil merupakan
potret PL khususnya Nabi Yoel, untuk menggambarkan betapa
ganasnya kehidupan yang sarat dengan kenikmatan yang palsu lagi
mematikan (ayat 7-10). Dalam waktu terbatas, belalang-belalang
ganjil itu akan menggocoh dan menyesakkan orang-orang yang
menghabiskan waktu untuk mengejar kenikmatan duniawi dan terus-
menerus bersikap anti terhadap Kristus dan umat-Nya. Gocohan dan
kesesakan yang diakibatkan oleh kebuasan hidup itu menyudutkan
sekian banyak orang untuk mengakhiri hidup yang dipandang sia-
sia. Iblislah yang rupanya berada di balik kehidupan yang ganas
dan pola hidup yang memikat itu.Sangkakala keenam bertutur
tentang peperangan-peperangan dahsyat yang melanda umat manusia.
Menjelang kembalinya Kristus sebagai Raja, intensitasnya semakin
tinggi. Ini mengingatkan kita pada kisah purba Kitab Daniel
tentang malaikat bangsa-bangsa, Yohanes berkata-kata tentang
keempat malaikat yang terpenjarakan di Sungai Efrat. Yang
dimaksud adalah semangat jahat dan kekerasan yang tertanam
dalam-dalam di benak setiap orang. Sifat yang merupakan bagian
dari kemanusiaan yang telah jatuh ke dalam dosa, acap kali
dibatasi oleh Allah yang berkarya melalui anugerah umum-Nya.
Namun tak jarang sifat ini dibiarkan-Nya demi memberi pelajaran
bahkan hukuman bagi umat manusia (bdk. ayat 15). Peperangan
antarbangsa terjadi tanpa ampun dengan perlengkapan tempur yang
dahsyat dan jumlah penempur yang sedemikian besarnya. Bagi
sebagian orang, perang dipandang sebagai malapetaka bagi
kemanusiaan dan merupakan peringatan serta panggilan supaya
manusia bertobat.


Renungkan:

Tuhan Allah mengizinkan manusia mengikuti kecenderungan hatinya
yang berdosa. Tetapi insyafilah bahwa kecenderungan itu akan
menuntun manusia pada kesia-siaan hidup dan kebencian terhadap
kehidupan.

Scripture Union Indonesia © 2017.