Mendengar tanpa melakukan tidak ada artinya.

Yakobus 1:19-27
Hari Pentakosta 2

"Jika padaku
ditanyakan apa akan kusampaikan dalam dunia yang penuh
dengan cobaan. Aku bersaksi dengan kata, tapi juga
dengan karya menyampaikan kasih Allah yang sejati”.
Syair lagu yang dimuat dalam Kidung Jemaat 432 ini
mengingatkan tentang hal yang sesungguhnya harus
Kristen lakukan, yaitu menjadi pendengar sekaligus
pelaku firman Tuhan. Yakobus memberi penjelasan penting
lainnya tentang arti berbahagia yang sesungguhnya.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua Kristen
"berbahagia" mendengar penjelasan ini.


Ketidakbahagiaan ini lebih disebabkan oleh sikap penolakan
diri untuk menjadi pelaku firman Tuhan dalam kehidupan
sehari-hari. Penolakan ini bukan disebabkan oleh
ketidakmampuan melakukan tetapi karena ketidakmauan!
Orang-orang yang seperti ini lebih senang menuruti
kehendak hati dan kebenaran dalam persepsi diri sendiri
daripada menuruti kehendak dan kebenaran Allah.


Menjadi pendengar atau pelaku bukanlah merupakan pilihan
bagi Kristen dan hal ini tidak dapat dipisahkan dari
sumbernya, yakni firman Tuhan. Jadi dapat dipastikan
bahwa pernyataan dan peringatan Yakobus ini berhubungan
erat dengan tema: “Kristen dan Firman-Nya”. Bagaimana
Kristen tahu kebenaran dan prinsip-prinsip hidup
Kristen yang sesuai dengan firman-Nya, selain dari
membaca dan mendengar firman-Nya. Namun apa gunanya
pengetahuan tanpa aplikasi? Tidak ada! Jika demikian
pengetahuan tentang kebenaran ini seharusnya nyata
dalam tindakan-tindakan dan perilaku yang bercermin dan
mencerminkan firman-Nya. Kedua proses ini tidak berlaku
sebaliknya atau dapat dipisahkan. Mendengar tanpa
berbuat seperti orang yang bercermin tapi kemudian lupa
apa yang dilihatnya. Sebaliknya tanpa membaca dan
mendengar firman-Nya, orang tidak tahu apa yang harus
dilakukannya. Menjadi pendengar dan pelaku firman akan
membongkar sifat lama dan dosa yang masih menempel, dan
menggantinya dengan sifat baru dan buah Roh.


Renungkan:
Bagaimana kehidupan kekristenan Anda, berapa kali Anda
bercermin kepada kebenaran firman-Nya namun kemudian
melupakannya. Firman yang Anda baca, renungkan, dan
gali setiap hari, sampai dimanakah fungsi kebenaran-
Nya? Respons ketaatan yang akan membuka kesempatan agar
kuasa firman-Nya menyempurnakan kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.