Tanggung jawab.

Yeremia 23:1-8
Minggu ke-16 sesudah Pentakosta

Walaupun semua bencana dan malapetaka didatangkan Tuhan sebagai
hukuman atas umat-Nya yang berdosa, para gembala Yehuda yaitu
para raja, imam, dan nabi harus bertanggung jawab atas terjadinya
peristiwa ini (1-2). Sebab penghukuman itu datang karena mereka
gagal menjadi gembala yang baik. Mereka tidak hanya membiarkan
kambing dombanya tersesat, tetapi menggiring mereka untuk
menjalani hidup yang sesat dan tercela di hadapan Allah. Mereka
harus bertanggung jawab atas hancurnya negara Yehuda. Allah
tidak dapat lagi mempercayai para pemimpin yang tidak bertanggung
jawab (3-4). Ia akan mengambil alih peran para pemimpin yang korup
dan yang tak bertanggung jawab tadi. Ia sendiri yang akan turun
tangan untuk mengumpulkan kambing domba yang sudah tercerai-berai
dan memimpin mereka kembali ke padang. Kemudian Allah juga akan
mengangkat pemimpin-pemimpin yang baru demi pembaharuan hidup
kambing domba-Nya.


Tindakan Allah tidak berhenti sampai di sini.
Suatu hari Ia akan mengganti para pemimpin yang korup tadi dengan
seseorang yang berasal dari keturunan Daud, seorang raja yang
bijaksana yang akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri dan
akan memberikan keselamatan dan ketentraman kepada Yehuda yang
sudah dipulihkan dan diperbaharui (5-7). Juruselamat itu adalah
Yesus Kristus. Sebagai Raja, Imam, dan Nabi, Ia sangat berbeda
dengan para pemimpin Yehuda. Untuk menyelamatkan umat manusia,
sebagai Pemimpin Yesus rela menderita dan mati sebagai seorang
manusia yang terkutuk oleh Allah maupun manusia. Melalui
kematian-Nya, Ia memperlihatkan, sekali untuk selamanya, kualitas
yang dituntut dari seseorang yang akan menjadi pemimpin - sebuah
ciri dari seorang pemimpin sejati, yaitu selalu siap untuk
melayani yang lain walaupun harus mengalami kerugian maupun
penderitaan.


Renungkan:
Jika Anda mempunyai kedudukan sebagai seorang pemimpin baik di
tempat usaha, di gereja, maupun di dalam persekutuan, jadikanlah
selalu kepemimpin Yesus sebagai teladan dalam memimpin dan membawa
anggota jemaat Anda kepada tujuan yang sudah Allah tentukan.
Ingatlah juga bahwa Allah dapat dan akan mengambil alih peran
kepemimpinan kita, jika kita tidak melakukan tugas dan tanggung
jawab kita sebagai seorang pemimpin.

Scripture Union Indonesia © 2017.