Pergilah ke istana.

Yeremia 21:11-22:9
Minggu ke-16 sesudah Pentakosta

Tuhan sangat serius terhadap masalah ketidakadilan. Ia benci
pemerasan. Pemerasan dan ketidakadilan seperti minyak yang
memancing api kehangatan murka Tuhan. Api murka Allah yang sudah
berkobar tidak dapat dipadamkan oleh siapa pun (12). Allah sangat
memperhatikan kehidupan para janda, anak-anak yatim, dan
orang-orang yang dirampas haknya yang tidak berdaya membela diri.
Orang-orang demikianlah yang seringkali menjadi sasaran empuk para
penguasa yang lalim dan serakah untuk ditindas, diperas, dan bila
perlu dilenyapkan dari muka bumi (22:3). Karena itu Allah mengutus
Yeremia pergi ke istana raja dan mengecam keras keluarga raja
Yehuda yang mempraktikkan ketidakadilan dan penindasan. Ia juga
mengancam akan menghukum mereka dengan dahsyat jika mereka tidak
mau memperbaiki sistem hukum dan peradilan di negara Yehuda
(22:1-4). Sebagai penguasa tertinggi, rajalah yang paling
bertanggung jawab jika terjadi praktik ketidakadilan, pelecehan
hukum, dan ketimpangan sosial. Raja mempunyai wewenang dan
kemampuan untuk memperbaiki sistem sosial, ekonomi, dan politik
di negaranya.


Pertanyaan bagi gereja di Indonesia adalah apakah masalah
ketidakadilan sosial dan pelecehan hukum menjadi agenda utama
dalam kegiatan-kegiatan pelayanannya? Atau jangan-jangan kita
malah menutup mata, pura-pura tidak melihat, bahkan menarik diri
dari masalah yang sangat menjadi perhatian utama Allah, kemudian
mengambil keputusan untuk menyerahkan masalah-masalah itu kepada
pemerintah, instansi terkait ataupun LSM-LSM yang ada. Seperti
Yeremia diutus Allah ke istana, gereja pun diutus Allah untuk
pergi ke istana. Gereja diutus untuk menyampaikan suara Allah
kepada siapapun yang mempunyai wewenang dan kemampuan untuk
menegakkan keadilan dan supremasi hukum di negeri kita. Gereja
harus menyuarakan konsekuensi yang akan menimpa bangsa ini jika
para pemimpin bangsa tidak segera bertobat dan memperbaiki sistem
pemerataan ekonomi secara adil.


Renungkan:
Pelayanan ini tidak dapat ditunda lagi. Terlalu banyak rakyat
kecil yang menderita karena ditindas dan diperdayai, suara mereka
sudah parau karena berteriak meminta belas kasihan kepada para
penguasa dan dermawan. Jangan tunda hingga Tuhan mendatangkan
hukuman yang dahsyat bagi bangsa ini.

Scripture Union Indonesia © 2017.