Teliti sebelum berdoa.

Yeremia 21:1-10
Minggu ke-16 sesudah Pentakosta

Akhirnya Zedekia berpaling kepada Allah memohon pertolongan-Nya,
ketika Yerusalem dikepung tentara Babel. Tindakan Zedekia
berdasarkan fakta sejarah bahwa lebih dari 100 tahun yang lalu
ketika Yerusalem dikepung oleh Sanherib dan tentara Asyur
(lihat 2Raj. 19:35-36), Allah membuat mukjizat sehingga Yerusalem
selamat. Ia berharap Allah akan membuat mukjizat lagi karena
situasi yang dihadapi oleh Zedekia sama dengan peristiwa yang
lalu. Bagaimana jawaban Allah? Jauh dari apa yang Zedekia
harapkan. Dengan tegas Yeremia mengulang pemberitaan hukuman
atas Yerusalem yang sudah bertahun-tahun diberitakan. Allah tidak
akan berperang bagi umat-Nya, sebaliknya Ia akan berperang melawan
umat-Nya (4-7). Satu-satunya jalan untuk selamat dari pedang Babel
adalah meninggalkan Yerusalem dan menyerah kepada Nebukadnezar
(8-10). Mereka yang tetap bertahan di kota pasti akan mati karena
ada 3 jenis serangan dahsyat yaitu pedang, kelaparan, dan penyakit
sampar.


Apa yang dilakukan Zedekia semakin menunjukkan kebodohan dan
kebebalannya. Bukankah Allah melalui Yeremia sudah berkali-kali
memperingatkan akan datangnya penghukuman atas Yehuda dengan
berbagai cara dan menyerukan pertobatan? Sekarang jika penghukuman
itu tiba, mengapa mereka berharap keselamatan yang daripada-Nya?
Zedekia seharusnya meneliti perjalanan hidup bangsa dan dirinya
sendiri sehingga ia dapat memohon pertolongan Allah secara tepat.


Kita seringkali mengulangi kebodohan Zedekia.
Sebagai contoh, setelah kita mendengar kesaksian seorang yang
diselamatkan Allah dari kebangkrutan usahanya, maka ketika kita
pun mengalami masalah yang sama, kita berteriak kepada Allah agar
melakukan mukjizat yang sama. Kita tidak mau atau enggan meneliti
perjalanan hidup kita.


Renungkan:
Mungkin Allah pernah memperingatkan jika kita tidak bertobat maka
hukuman akan tiba. Namun kita mengeraskan hati dan tetap hidup
bermandikan dosa. Ketika hidup kita dilanda kesulitan, usaha kita
mengalami kebangkrutan dan rumah tangga berantakan, maka sebelum
berdoa meminta pertolongan-Nya, telitilah dahulu perjalanan hidup
kita. Allah tetap akan menolong bukan dengan cara membebaskan kita
dari kesulitan, tetapi dengan cara menuntun kita keluar dari
segala kesulitan dan penderitaan akibat dosa dan kesalahan kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.