8Apr2018
Tidak Bersungut-sungut
Mazmur 10
Minggu ke-1 sesudah Paskah
Salah satu sebab orang bersungut-sungut adalah rasa iri. Misalnya, orang lain lebih cepat naik jabatan daripada kita atau orang lain lebih sukses walau kita lebih rajin beribadah ketimbang mereka. Disadari atau tidak, kita lebih sering bersungut-sungut daripada mengucap syukur. Sikap demikian tentu membuat kita tidak belajar mengerti kehendak Tuhan dan akhirnya tidak mampu bersyukur atas segala sesuatu...
Nur E. Tarigan
9Apr2018
Tuhan Memandang Orang Benar
Mazmur 11
Minggu ke-1 sesudah Paskah
Mata Tuhan memandang orang benar dengan kasih-Nya. Mata orang fasik memandang orang benar dengan amarah dan kebencian. Pandangan Tuhan atau orang fasik yang lebih memengaruhi kehidupan Anda? Perhatikan sikap Daud dalam mengambil keputusan. Ia menyatakan kebulatan tekadnya: ”Pada Tuhan aku berlindung” (1). Ia memercayakan diri dan berharap kepada Allah. Walau dalam keadaan genting dan temannya memberikan...
Sura P. Saputra
10Apr2018
Harapan di Tengah Penderitaan
Mazmur 12
Minggu ke-1 sesudah Paskah
Pemazmur menyampaikan keluhannya dengan ungkapan ”tolonglah kiranya Tuhan” (2). Ungkapan tersebut menggambarkan perasaan tidak berdaya dan putus asa. Pemazmur mengeluh karena perkataan dusta yang mengakibatkan kerusakan relasi sosial di antara manusia. Masyarakat menjadi hancur karena dusta. Kalau dusta sudah merasuk dan menguasai seluruh kehidupan masyarakat, maka pasti yang terjadi adalah kebusukan...
Berthy Kaihatu
11Apr2018
Penderitaan yang Menguatkan
Mazmur 13
Minggu ke-1 sesudah Paskah
Dalam perikop ini, pemazmur memulai ungkapannya dengan pertanyaan “Berapa lama lagi Tuhan?” Pertanyaan itu diulangi sampai lima kali. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya perasaan pemazmur seolah-olah dirinya ditinggalkan Allah. Artinya, derita yang dirasakan pemazmur sangat berat dan sudah mencapai batas yang dapat ditanggungnya. Sebenarnya apa pokok masalah yang sedang dihadapi pemazmur? Apakah dirinya...
Berthy Kaihatu
12Apr2018
Keselamatan berasal dari Allah
Mazmur 14
Minggu ke-1 sesudah Paskah
Keselamatan itu berasal dari pihak Allah dan bukan dari pihak manusia. Karena itu, kita harus percaya kepada Allah semata. Dan Allah yang kita percaya adalah Allah yang hidup. Selain itu, Allah itu ada dan bukan hasil rekonstruksi teori, konsep, ide, atau akal budi manusia belaka. Orang yang percaya kepada Allah dan menghayati serta menghidupi firman-Nya adalah pribadi yang dituntun untuk memuliakan...
Berthy Kaihatu
13Apr2018
Berakar Kuat Dalam Kebenaran Allah
Mazmur 15
Minggu ke-1 sesudah Paskah
Pemazmur bertanya kepada Tuhan: Siapakah yang boleh menumpang di kemah-Mu? Siapakah yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Beberapa pertanyaan ini disampaikan pemazmur karena ia melihat betapa tercela dan bobroknya kehidupan umat Allah. Mereka melakukan perbuatan yang tidak adil, pembohong, menyebar fitnah, melakukan perbuatan keji terhadap teman, menimpakan celaka kepada tetangga, meminjamkan uang...
Berthy Kaihatu
14Apr2018
Taatilah Tuhanmu
1 Petrus 1:1-2
Minggu ke-1 sesudah Paskah
Dalam budaya Jawa dikenal kata ”ruwatan”, yaitu sebuah tradisi yang dilakukan sebagai sarana pembebasan dan penyucian manusia atas dosa atau kesalahannya yang berdampak kesialan atau penyakit dalam diri seseorang. Tradisi ini bisa dikenakan terhadap manusia dan juga kepada benda. Meskipun kita berada pada zaman pascamodern, tradisi ini masih dipraktikkan oleh masyarakat di berbagai daerah. Surat...
Apy H. Hartiningsih
Scripture Union Indonesia © 2017.